Show simple item record

dc.contributor.authorAmalia Sofi Iskandar
dc.date.accessioned2014-03-20T00:50:28Z
dc.date.available2014-03-20T00:50:28Z
dc.date.issued2014-03-20
dc.identifier.nimNIM080910302027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56036
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Fenomenologi dipilih karena peneliti berusaha untuk menggali pemahaman atau pemaknaan dan tindakan akan cadar yang dipilih oleh muslimah bercadar dan kehidupan muslimah bercadar dalam ruang sosialnya. Oleh sebab itu dalam pembahasan didapat pengertian jilbab bagi muslimah bercadar difahami sebagai pakaian yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul, pemahaman akan jilbab yang mereka peroleh dari mengikuti kajian keagamaan dan belajar tentang ilmu agama. Fungsi jilbab bagi muslimah bercadar dirasakan oleh muslimah bercadar sebagai pelindung kehormatan mereka dan keharmonisan rumah tangga mereka, fungsi jilbab yang dirasakan oleh muslimah bercadar dalam bercadar juga mampu menjauhkan mereka dari potensi gangguan laki-laki jahil, selanjutnya fungsi jilbab bagi mereka juga dirasakan mampu menjadikan cadar sebagai sarana atau mekanisme kontrol diri dan jilbab bagi mereka berfungsi sebagai perlawanan simbolik terhadap trend fashion. Cadar bagi muslimah bercadar dimaknai sebagai wujud ketaatan mereka terhadap perintah Allah serta sebagai pelindung ekstra. Bagi muslimah bercadar, cadar yang digunakan semata-mata hanya karena ingin mewujudkan ketakwaannya terhadap aturan Allah, hal inilah yang dimaksud dengan tindakan rasional berorientasi nilai. Cadar dimaknai sebagai pelindung ekstra karena bagi mereka seluruh tubuh perempuan adalah sumber fitnah, tidak terkecuali wajah karena wajah merpakan pusat utama fitnah (godaan) sehingga dipakailah cadar tersebut sebagai pelindung ekstra. Muslimah bercadar dalam ruang sosial mencakup ruang keluarga dan lingkungan masyarakat. Dalam ruang keluarga muslimah bercadar menjalankan perannya sebagai seorang istri dan ibu, selain itu muslimah bercadar menjadikan rumah sebagai ruang privasi, mereka dapat melakukan ekspresi diri mereka dalam rumah, seperti merias diri yang dikhususkan untuk suami, jadi mereka berhias diri ketika berada didalam rumah bukan diluar rumah. Dalam membangun interkasi dalam lingkungan masyarakat, muslimah bercadar membangun suatu interkasi dengan ikut serta dalam rukun tetangga yang sesuai syariat Islam, seperti membantu tetangga hajatan, dan bertakjiah ketika tetangga meninggal, bagi mereka tidak benar bahwa muslimah bercadar cuek atau tidak peduli terhadap lingkungan masyarakat. Tindakan-tindakan dan interaksi yang dilakukan oleh muslimah bercadar dalam masyarakat mengubah identitas mereka yang pada awalnya sering diidentikan bagian dari teroris, kelompok aliran keras dan ekslusif difahami oleh sebagian masyarakat sebagai muslimah yang menjalankan perintah Allah secara kaffah (menyeluruh), walaupun tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama terhapan muslimah bercadar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910302027;
dc.subjectIdentitas Muslimah, Bercadaren_US
dc.titleKONSTRUKSI IDENTITAS MUSLIMAH BERCADARen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record