Show simple item record

dc.contributor.authorMYCO HERSANDI
dc.date.accessioned2014-03-19T03:33:42Z
dc.date.available2014-03-19T03:33:42Z
dc.date.issued2014-03-19
dc.identifier.nimNIM080210192028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56026
dc.description.abstractElemen pemanas yang digunakan dalam penelitian ini berjenis kawat Nikelin dengan ukuran sepanjang 80 cm dan berdiameter (d) 0,4 mm. Kemudian menggunakan 3 macam bentuk elemen diantaranya ; (1) spiral ulir, (2) spiral melingkar, (3) Spiral planplanar. Selain itu pada penelitian ini menggunakan Tegangan sebesar 22,5 volt dalam selang waktu 5 menit, menggunakan air dengan volume 200 ml dan menggunakan alat ukur termometer digital. Pengukuran ini menggunakan kalorimeter sehingga tidak terjadi pertukaran energi. Analisis data menggunakan persamaan = Δ . Jumlah kalor yang dihasilkan pada elemen berbentuk spiral ulir menghasilkan kalor sebesar 2760,3173 kalori. Kemudian pada elemen berbentuk spiral melingkar menghasilkan kalor sebesar 2438,2803 kalori. Selanjutnya pada elemen berbentuk spiral planplanar menghasilkan kalor sebesar 2541,2445 kalori. Ketika suatu kawat mengalami deformasi bentuk seperti menekuk atau membengkok, maka atom-atom bahan dari kawat tersebut mengalami cacat pada struktur kristal di daerah-daerah yang menekuk atau membengkok tadi. Cacat ini dapat berupa dislokasi atom-atom, atom-atom yang tidak pada tempatnya, dan lain sebagainya. Akibatnya terjadi tumbukan antara atomatom yang menyebabkan elektron-elektron bebas menjadi tak leluasa dalam menghantarkan arus listrik sehingga timbullah hambatan listrik. Adanya cacat kristal tersebut dapat menghambat pergeseran elektron bebas, yakni menghambat mobilitas elektron sehingga mengurangi kecepatan geser elektron bebas. Mobilitas elektron akan semakin kecil seiring dengan semakin sulitnya elektron melintasi kawat penghantar. Hal inilah yang menyebabkan pertambahan nilai hambatan pada kawat penghantar yang bervariasi bentuk, meskipun kawat tersebut memiliki jenis dan ukuran yang sama. Sehingga secara tidak langsung bentuk tersebut akan mempengaruhi nilai resistivitas logam yang digunakan dan secara tidak langsung pula mempengaruhi jumlah kalor yang dihasilkan. Kesimpulan dari percobaan ini Bentuk elemen pemanas akan mempengaruhi nilai resistivitas logam yang digunakan dan secara tidak langsung mempengaruhi jumlah kalor yang dihasilkan. Semakin banyak tekukan, maka semakin besar kalor yang dihasilkan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210192028;
dc.subjectElemen Pemanas, Kaloren_US
dc.titlePENGARUH BENTUK ELEMEN PEMANAS TERHADAP JUMLAH KALOR YANG DIHASILKANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record