Show simple item record

dc.contributor.authorAlif Mei Laniar
dc.date.accessioned2014-03-19T01:05:06Z
dc.date.available2014-03-19T01:05:06Z
dc.date.issued2014-03-19
dc.identifier.nimNIM090210103028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56011
dc.description.abstractBerdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat 33 spesies dari 18 famili yang digunakan oleh masyarakat lokal kecamatan Semboro kabupaten Jember sebagai bahan perawatan pasca persalinan dan terdapat 24 spesies dari 17 famili yang digunakan oleh masyarakat lokal kecamatan Semboro sebagai bahan perawatan bayi. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan untuk perawatan pasca persalinan oleh masyarakat lokal kecamatan Semboro kabupaten Jember adalah daun sebesar 56,76%, rimpang 21,61%, batang 8,11%, biji 5,40%, buah 5,40% dan bunga sebesar 2,70%. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan untuk perawatan bayi oleh masyarakat lokal kecamatan Semboro adalah daun sebesar 41%, rimpang 19%, bunga 12%, biji 8%, buah 8%, batang 4%, umbi lapis 4% dan tangkai sebesar 4%. Cara pengolahan tumbuhan sebagai bahan perawatan pasca persalinan dengan cara diparut, direbus, diperas, digoreng dan ditumbuk, sedangkan cara penggunaannya dengan diminum dan dimakan. Cara pengolahan tumbuhan sebagai bahan perawatan bayi dengan cara diparut, direbus, dikukus, ditumbuk, diperas, diiris tipis, disaring dan diremas, sedangkan cara penggunaannya dengan cara diminumkan, dioleskan, dikompreskan dan ditempelkan. Tumbuhan yang berpotensi dilakukan uji bioaktivitas lebih mendalam secara fitokimia berdasarkan nilai UV dan ICF tertinggi untuk perawatan pasca persalinan adalah kunyit (Curcuma domestica Val.) nilai UV 0,96 dan ICF 0,71, kencur (Kaempferia galanga L.) nilai UV 0,92 dan ICF 0,42, temu kunci (Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlechter) nilai UV 0,52 dan ICF 0,71, temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) nilai UV 0,52 dan ICF 0,42, asam (Tamarindus indica L.) nilai UV 0,24 dan ICF 0,42. Tumbuhan yang berpotensi dilakukan uji bioaktivitas lebih mendalam berdasarkan nilai UV dan ICF tertinggi untuk perawatan bayi adalah jarak pagar (Jatropha curcas L.) nilai UV 0,72 dan ICF 0,25, kapulaga (Amomum cardamomum L.) nilai UV 0,52 dan ICF 0,25, padi (Oryza sativa L.) nilai UV 0,4 dan ICF 0,73, bawang merah (Allium cepa L.) nilai UV 0,36 dan ICF 0,25, kencur (Kaempferia galanga L.) nilai UV 0,32 dan ICF 0,73, sirih (Piper betle L.) nilai UV 0,16 dan ICF 0,73, dilem (Pogostemon cablin Benth ) nilai UV 0,16 dan ICF 0,73, kemukus (Piper cubeba L.) nilai UV 0,16 dan ICF 0,25, simbukan (Paederia foetida) nilai UV 0,16 dan ICF 0,25, belimbing wuluh (Averhoa bilimbi Linn.) nilai UV 0,12 dan ICF 0,25. Persentase tumbuhan dan bahan kimia yang dimanfaatkan sebagai bahan untuk perawatan pasca persalinan dan bayi oleh masyarakat lokal kecamatan Semboro kabupaten Jember yaitu bahan tradisional sebesar 12%, sintetis 16%, tradisional dan sintetis sebesar 72%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210103028;
dc.subjectPersalinan, Bayien_US
dc.titlePEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN UNTUK PERAWATAN PASCA PERSALINAN DAN BAYI OLEH MASYARAKAT LOKAL KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record