dc.description.abstract | Penerapan metode partisipatori bermedia puzzle di kelas X-6 SMA Negeri 3 Lumajang
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas X-6 dalam menulis paragraf deskripsi. Hal ini dilakukan karena metode yang digunakan guru adalah ceramah. Hal ini menyebabkan siswa tidak aktif dalam pembelajaran, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru saja, sehingga pembelajaran di kelas membosankan. Selain itu, guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran di kelas tidak menarik, untuk mengatasi
hal ini dipilih media puzzle sebagai media pembelajaran dalam penelitian ini. Kemampuan menulis paragraf deskripsi rendah, yakni 83,3% siswa mendapatkan nilai rata-rata ≤75 . Rendahnya nilai menulis siswa disebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan menjadi karangan, serta penggunaan huruf besar, titik dan koma yang masih salah. Penerapan metode partisipatori bermedia puzzle diaplikasikan untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa karena dalam metode ini terdapat proses keterlibatan siswa secara aktif, berupa rangkai ulang, ungkapan, kaji ulang, kesimpulan
dan tindakan. Berdasarkan pernyataan tersebut, permasalahan yang akan dibahas adalah: (a) Bagaimanakah penerapan metode partisipatori bermedia puzzle dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas X-6 SMA Negeri 3 Lumajang, (b) Bagaimanakah kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X-6 SMA Negeri 3 Lumajang setelah mengikuti pembelajaran dengan diterapkan metode partisipatori bermedia puzzle. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dan rancangan penelitian yang bersifat kolaboratif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah nilai tes menulis paragraf deskripsi siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan, aktivitas guru, dan proses partisipatori siswa. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X-6 SMA Negeri 3 Lumajang yang berjumlah 30 siswa. sumber data lain adalah guru bahasa Indonesia kelas X-6.
Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa penerapan metode partisipatori dalam
pembelajaran menulis paragraf deskripsi sudah baik, namun pada siklus I masih terdapat kekurangan pada proses ungkapan siswa. Proses ungkapan siswa pada siklus I belum tampak, masih terlihat sebagian siswa mencontoh pekerjaan teman. Selain itu, terdapat beberapa siswa yang bertanya kepada teman tentang tugas yang diberikan oleh guru, sehingga suasana di kelas tidak kondusif. Perbaikan dilakukan dengan membuat perangkat pembelajaran berupa LKS serta menambahkan jumlah puzzle yang awalnya 6 menjadi 15 puzzle dengan tema yang berbeda. Pada siklus II penerapan metode partisipatori bermedia puzzle sudah sesuai dengan
rencana pembelajaran yang dibuat. Semua proses partisipatori siswa muncul, sehingga pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan sangat lancar. Peningkatan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa setelah diterapkan metode partisipatori bermedia puzzle dapat dilihat dari nilai tes. Kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa masih belum mencapai ketuntasan secara klasikal, siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar sebanyak 16 siswa (53.3%). Sedangkan pada siklus II sudah mencapai ketuntasn secara klasikal, siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 24 siswa (80%). Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa adalah dengan memberikan materi tentang pemenggalan kata, penggunaan huruf besar, titik dan koma, sehingga pada
siklus II kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi jauh lebih baik.
Simpulan yang diambil dari paparan hasil penelitian bahwa penerapan proses
partisipatori berlangsung sesuai rencana pembelajaran. Pada siklus I dilakukan perbaikan berupa penyediaan LKS dan penambahan media puzzle yang awalnya berjumlah 6 menjadi 15 puzzle pada siklus II. Pada siklus II penerapan metode partisipatori bermedia puzzle dalam pembelajaran sudah lancar. Adapun peningkatan kemampuan siswa yang terjadi pada siklus I sebesar 53.3% (16 siswa) yang mengalami ketuntasan secara klasikal dan pada siklus II 80%
(24 siswa) yang mengalami ketuntasan. Hasil penelitian dapat memberikan saran kepada beberapa pihak: (1) bagi siswa, siswa hendaknya lebih terlibat secara penuh dalam pembelajaran dan dapat menciptakan interaksi antar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, (2) Seorang guru hendaknya lebih kreatif dalam menggunakan media dan metode dalam pembelajaran, (3) untuk peneliti selanjutnya, peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis, hendaknya lebih memperhatikan saat mengikuti perkuliahan Metode Penelitian Pendidikan Bidang Studi. | en_US |