Show simple item record

dc.contributor.authorRanto Farja W
dc.date.accessioned2013-12-06T02:08:35Z
dc.date.available2013-12-06T02:08:35Z
dc.date.issued2013-12-06
dc.identifier.nimNIM081910301072
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5425
dc.description.abstractBencana gempa bumi sering terjadi di berbagai belahan dunia, akibat dari bencana tersebut banyak jatuhnya korban jiwa serta besarnya kerugian material. Terjadinya gempa karena adanya gerakan tanah tiba-tiba yang disebabkan oleh pelepasan mendadak dari regangan yang terakumulasi sepanjang patahan di permukaan bumi dan terjadi guncangan. Amplifikasi dan Respon Spektra merupakan parameter yang sangat penting dalam perencanaan konstruksi terhadap beban gempa. Dalam perencanaan bangunan gedung, beban rencana yang dibutuhkan dalam analisis gempa adalah respon spectra serta amplifikasi gempa. Amplifikasi gempa dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain sifat gempa, sifat-sifat tanah serta karakteristik lokalnya (Shen-Swo dan Shih- Nan, 2000). Sehingga data seismic memiliki karakteristik tersendiri pada setiap daerah yang berbeda. Oleh karena itu, perlu penelitian mencari hubungan data seismic terhadap amplifikasi gempa. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui sifat gempa dengan cara menginvestigasi hubungan antara karakteristik data seismic yang ada terhadap nilai amplifikasi dan respon spectra yang diperoleh. Langkah – langkah awal adalah koleksi data-data gempa berupa data percepatan gempa yang diperoleh dari situs resmi data seismic yaitu www. Strongmotioncenter.org. Data yang digunakan adalah data gempa Hawaii, Coalinga, Landers, Lomaprieta, dan whittier. Masing-masing gempa diambil lima stasiun yang berbeda. Untuk menganalisa data percepatan gempa digunakan bantuan software EERA (Equivalent-linier Earthquack Respon Analisys). Input dari software tersebut adalah data percepatan gempa dan data profil tanah. Hasil dari analisis tersebut berupa nilai amplifikasi dan respon spectra. viii Nilai amplifikasi berkisar antara 3,3-3,6 kali dengan kecenderungan menurun terhadap jarak epicentrum yang semakin jauh. Hasil tersebut hampir sama dengan input percepatan maksimal dengan kecenderungan menurun. Nilai percepatan puncak maksimal pada seluruh gempa berkisar antara 0,4g-1,2g sedangkan periode untuk percepatan puncak maksimal berkisar diantara 0,1-0,7 detik dengan kecenderungan meningkat terhadap jarak epcentrum semakin jauh. Hasil tersebut hampir sama dengan waktu percepatan maksimal dengan kecenderungan meningkaten_US
dc.relation.ispartofseries081910301072;
dc.subjectData Seismik Terhadap Amplifikasi Gempaen_US
dc.titleRELASI DATA SEISMIK TERHADAP AMPLIFIKASI GEMPAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record