dc.description.abstract | IPA sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang
diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan
keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Penjelasan itu
memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun
berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, biasanya disusun dan diverifikasi dalam
hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis
dan analisis data terhadap gejala-gejala alam yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia.
Hasil pembelajaran IPA di kelas V SDN Tegalgede 02 masih rendah, dengan nilai
persentase sebesar 56,1%, dari 31 siswa hanya 16 siswa yang tuntas dalam belajarnya.
Beberapa permasalahan dalam pembelajaran antara lain: 1) guru masih menggunakan
metode, model, dan teknik pembelajaran konvensional yaitu terpusat pada guru, 2) tidak
optimalnya penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah untuk menunjang
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, 3) IPA hanya sebagai produk saja
bukan dari hasil proses sehingga pemahaman terhadap suatu materi pelajaran IPA hanya
bersifat mentah. Menurut penulis, metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi
permasalahan pembelajaran IPA tersebut adalah metode inkuiri.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1)
bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok
bahasan perubahan benda melalui penerapan metode inkuiri di SDN Tegalgede 02
Jember?, dan 2) bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan
perubahan benda melalui penerapan metode inkuiri di kelas V SDN Tegalgede 02
Jember ?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) meningkatkan aktifitas belajar siswa
kelas V SDN Tegalgede 02 Jember dalam kegiatan pembelajaran IPA pada pokok
bahasan perubahan benda melalui penerapan metode inkuiri, dan 2) meningkatkan hasil
belajar IPA yang dicapai oleh siswa melalui penerapan metode Inkuiri di kelas V di
SDN Tegalgede 02 Jember.
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam
penelitian adalah siswa kelas V SDN Tegalgede 02 Jember yang berjumlah 31 siswa.
Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, tes,
wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan proses analisis data penelitian ini adalah
aktivitas dan hasil belajar siswa.
Peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Tegalgede 02
Jember setelah menerapkan metode inkuiri cukup signifikan. Pada siklus I, siswa yang
tuntas berjumlah 22 siswa atau 70,9% siswa yang tuntas secara klasikal, dengan nilai
rata-rata sebesar 65,8. Pada siklus II, siswa yang tuntas berjumlah 30 siswa atau sebesar
96,7% yang tuntas secara klasikal, dengan nilai rata-rata sebesar 80,4 sehingga
perbaikan pembelajaran tidak dilanjutkan sampai siklus III.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dengan penerapan metode
inkuiri aktivitas belajar siswa meningkat mencapai 96,7% atau 30 siswa dan tergolong
kriteria sangat aktif. Setelah penerapan metode pembalajaran inkuiri, hasil belajar siswa
juga mengalami peningkatan secara klasikal mencapai 96,7% atau 30 siswa dengan
kriteria sangat tuntas. Berdasarkan hasil kesimpulan, disarankan guru pada setiap
pembelajaran IPA untuk pengembangan asfek kognitif, afektif, dan psikomotor,
khususnya di kelas tinggi seharusnya menggunakan metode inkuiri, sebab metode ini
dapat memberikan pengalaman belajar dan pemahaman terhadap metode ilmiah dalam
memecahkan permasalahan yang berguna untuk meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas siswa dalam aspek proses pembelajaran bukan aspek produk saja. | en_US |