dc.description.abstract | Dalam pembelajaran matematika, guru sering menggunakan metode tugas
dengan memberi soal-soal kepada siswa. Namun, tidak adanya tindak lanjut yang
diberikan guru terhadap tugas tersebut terkadang justu membingungkan siswa, baik
dari pemberian skor atau bagaimana jawaban yang benar. Padahal seharusnya, tugas
berfungsi sebagai motivator bagi siswa untuk belajar. Oleh karena itu, perlu diberikan
umpan balik berupa pemeriksaan dan penulisan jawaban tugas yang benar oleh siswa
dipimpin guru secara klasikal, serta penjelasan guru tentang nomor tugas yang sulit
bagi setiap siswa. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1) bagaimanakah
penerapan pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan
menggunakan umpan balik terhadap metode tugas pada siswa kelas V B SDN Kesilir
03 Wuluhan-Jember semester genap tahun pelajaran 2011/2012?, 2) bagaimanakah
aktivitas belajar siswa kelas V B SDN Kesilir 03 Wuluhan-Jember semester genap
tahun pelajaran 2011/2012 selama mengikuti pembelajaran matematika materi
penjumlahan pecahan dengan menggunakan umpan balik terhadap metode tugas?,
3) berapakah persentase ketuntasan belajar siswa kelas V B SDN Kesilir 03
Wuluhan-Jember semester genap tahun pelajaran 2011/2012 setelah mengikuti
pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan menggunakan umpan
balik terhadap metode tugas?. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui
penerapan pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan
menggunakan umpan balik terhadap metode tugas pada siswa kelas V B SDN Kesilir
03 Wuluhan-Jember semester genap tahun pelajaran 2011/2012; 2) untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V B SDN Kesilir 03 Wuluhan-Jember
semester genap tahun pelajaran 2011/2012 selama mengikuti pembelajaran
matematika materi penjumlahan pecahan dengan menggunakan umpan balik terhadap
metode tugas; 3) untuk meningkatkan persentase ketuntasan belajar siswa kelas V B
SDN Kesilir 03 Wuluhan-Jember semester genap tahun pelajaran 2011/2012 setelah
mengikuti pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan
menggunakan umpan balik terhadap metode tugas.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kesilir 03 Wuluhan-Jember. Subjek
penelitian adalah siswa kelas V B semester genap tahun pelajaran 2011/2012 yang
berjumlah 26 siswa, terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes.
Pengambilan data dilakukan tanggal 6 Februari 2012 s/d 10 Februari 2012.
Pada Siklus I, penerapan pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan
dengan menggunakan umpan balik terhadap metode tugas terdapat kelemahan, antara
lain: peneliti agak cepat dalam menyampaikan materi penjumlahan pecahan, beberapa
siswa yang termasuk kategori kemampuan tinggi kurang mendapat bimbingan saat
mengerjakan tugas dan saat penjelasan pengerjaan nomor tugas yang sulit, dan
pembahasan LKS kurang mendalam. Persentase aktivitas mengajar guru sebesar
92,86% dan aktivitas belajar siswa secara klasikal untuk setiap aspek, yaitu:
1) mendengarkan penjelasan dan mencatat hal-hal penting sebesar 95,3%, 2) bertanya
sebesar 70,51%, 3) menjawab pertanyaan sebesar 66,24%, dan 4) diskusi sebesar
sebesar 67,1%. Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 76,92%.
Meskipun pembelajaran Siklus I berhasil, penelitian dilanjutkan ke Siklus II.
Pada Siklus II, kelemahannya hanya pembahasan LKS yang kurang mendalam.
Persentase aktivitas mengajar guru sebesar 99,21% dan aktivitas belajar siswa secara
klasikal untuk setiap aspek yaitu: 1) mendengarkan penjelasan dan mencatat hal-hal
penting sebesar 100%, 2) bertanya sebesar 91,45%, 3) menjawab pertanyaan sebesar
82,48%, dan 4) diskusi sebesar 86,75%. Persentase ketuntasan belajar siswa secara
klasikal sebesar 92,31%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah aktivitas mengajar guru dari Siklus I ke
Siklus II mengalami peningkatan sebesar 6,35%. Aktivitas belajar siswa secara
klasikal dari Siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan yaitu: 1) mendengarkan
penjelasan dan mencatat hal-hal penting sebesar 4,7%, 2) bertanya sebesar 20,94%,
3) menjawab pertanyaan sebesar 16,24%, dan 4) diskusi sebesar 19,66%. Persentase
ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari Siklus I ke Siklus II mengalami
peningkatan sebesar 15,39%.
Saran bagi guru atau peneliti lain jika hendak meneliti kasus yang sejenis,
yaitu hendaknya pembahasan LKS dilakukan secara mendalam seperti halnya pada
tugas dan untuk menjelaskan pengerjaan nomor soal yang sulit bagi setiap siswa
maka pastikan bahwa siswa yang mendapat skor per nomor soal kurang dari skor
maksimal per soal memahami penjelasan tersebut. Apabila masih ada siswa yang
belum paham maka penjelasan bisa diulangi hingga setiap siswa benar-benar paham
cara mengerjakan nomor soal tersebut. | en_US |