dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi yang menunjukkan
rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa di MIMA 32 Salafiyah Syafi’iyah
Ambulu. Proses pembelajaran IPA di MIMA 32 Salafiyah Syafi’iyah Ambulu
menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan bersifat
teacher centered,
sehingga menimbulkan rasa bosan dalam pembelajaran. Secara tidak langsung hal
ini berpengaruh pada rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Melalui
Pemanfaatan Alat Peraga dapat memberikan kondisi belajar yang menarik dan
menyenangkan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah
peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V MIMA 32 Salafiyah
Syafi’iyah Ambulu dalam pembelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya
melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan
memanfaatkan alat peraga? Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) meningkatkan
motivasi belajar siswa Kelas V MIMA 32 Salafiyah Syafi’iyah Ambulu dalam
pembelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya melalui penerapan model
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan memanfaatkan alat peraga; (2)
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat
cahaya pada siswa Kelas V MIMA 32 Salafiyah Syafi’iyah Ambulu melalui
penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan memanfaatkan alat
peraga.
Penelitian ini dilaksanakan di MIMA 32 Salafiyah Syafi’iyah Ambulu yang
berjumlah 34 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
statistik deskriptif. Desain penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas yang
dilakukan sebanyak 2 siklus. Pada siklus I, motivasi belajar siswa secara klasikal
mencapai 62,6% yang termasuk dalam kategori motivasi tinggi dan persentase
ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai 76,47%. Pada siklus II motivasi
belajar siswa secara klasikal mencapai 72,80% dan persentase ketuntasan hasil
belajar secara klasikal mencapai 88,24%. Berdasarkan data dari siklus I dan II
tersebut, maka siswa kelas V telah mencapai persentase motivasi belajar secara
klasikal, karena kelas dikatakan motivasi belajarnya tinggi bila siswa di dalam
kelas tersebut telah mencapai skor motivasi 51% dari skor maksimal. Sedangkan
berdasarkan ketuntasan hasil belajar secara klasikal pada siklus I dan Siklus II
tersebut, maka siswa kelas V telah mencapai ketuntasan hasil belajar secara
klasikal, karena kelas dikatakan tuntas belajar bila terdapat minimal 75% dari
jumlah keseluruhan yang telah mencapai skor
≥ 75.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan memanfaatkan alat peraga, siswa
mengalami peningkatan motivasi dan hasil belajar pada pokok bahasan sifat-sifat
cahaya. Saran yang diberikan adalah: bagi guru, model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dengan memanfaatkan alat peraga dapat menjadi alternatif dalam
pembelajaran IPA sebagai upaya dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini untuk
menemukan sesuatu yang baru dan mengarah pada kebaikan. | en_US |