dc.description.abstract | ktivitas dan hasil belajar siswa adalah indicator keberhasilan dari penerapan
asesmen kinerja dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, aktivitas dan hasil
belajar siswa di kelas X6 SMA Negeri 1 Jatiroto masih rendah. Hal ini dapat dilihat
pada saat observasi, mereka masih kurang terbuka untuk mengajukan pendapatnya,
sehingga peningkatan aktivitas belajar siswa belum terlihat. Persentase aktivitas siswa
selama proses pembelajaran sebesar 47% yang termasuk kategori rendah. Begitu pula
hasil belajar siswa yang belum mencapai SKM yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa hanya mencapai 26%. Kondisi tersebut
mendorong guru untuk mengubah bentuk penilaian yang diterapkan, yaitu dari bentuk
penilaian yang terbatas kemudian diterapkan penilaian kinerja dalam proses
pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
agar mencapai SKM yang ditentukan oleh sekolah.
Asesmen Kinerja merupakan penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai
terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penerapan penilaian kinerja dalam
proses pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada pembelajaran siklus I
guru menjelaskan poin-poin materi pelajaran kemudian menyuruh siswa untuk
membentuk kelompok diskusi. Setelah itu mereka mendiskusikan permasalahan yang
diberikan oleh guru dan mempresentasikan.
vii
Pembelajaran siklus II sama dengan pembelajaran siklus I, hanya saja pada
siklus II penerapannya lebih ditekankan pada perbaikan pembelajaran pada siklus I.
aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus II dapat meningkat dibandingkan siklus I.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Subyek penelitiannya adalah siswa kelas X6 SMA Negeri 1 Jatiroto yang
berjumlah 35 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
metode observasi, metode wawancara, metode tes dan metode dokumentasi.
Sedangkan analisis datanya menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Datadata
yang diambil berupa aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa ketika
pembelajaran berlangsung. Indicator aktivitas siswa yang diobservasi meliputi: aspek
memperhatikan pelajaran, aspek bertanya dan mengeluarkan pendapat, aspek diskusi
dalam kelompok, aspek memecahkan soal, dan aspek semangat dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II diketahui bahwa penerapan
asesmen kinerja dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Rata-rata persentase aktivitas siswa dalam setiap pertemuan mengalami
peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan pertama 54%, pertemuan kedua mencapai
61%, pertemuan ketiga pada siklus II 69% dan pertemuan terakhir mencapai 80%.
Ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal juga mengalami peningkatan dan
telah mencapai SKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Ketuntasan hasil belajar
secara klasikal yang dicapai oleh siswa pada siklus I sebesar 71% meningkat menjadi
83% pada siklus II.
Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
asesmen kinerja pada proses pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas X6 SMA Negeri 1 Jatiroto serta dapat dijadikan sebagai
alternative utnuk guru dalam pelaksanaan pembelajaran. | en_US |