dc.description.abstract | ada saat ini model pembelajaran konvensional masih menjadi model
pembelajaran yang paling sering diterapkan. Guru ekonomi MA Negeri 2 Probolinggo
hanya sesekali mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran yang lain yaitu
model pembelajaran kooperatif metode Think-Pairs-Share (TPS). Meskipun kedua model
pembelajaran tersebut memiliki beberapa kelebihan, namun akan berdampak negatif pada
aktivitas belajar dimana siswa mudah merasa bosan karena siswa hanya sekedar
mendengarkan penjelasan dari guru, bertanya, dan menjawab sehingga akan berdampak
negatif pula pada hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat
mendorong siswa menjadi aktif adalah model pembelajaran kooperatif metode problem
posing.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparasional yang dilakukan di MA
Negeri 2 Probolinggo, di mana subyek yang diteliti adalah siswa kelas X. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X.2 sampai dengan kelas X.5. Sampel yang digunakan
adalah kelas X.5 sebagai kelas eksperimen
, yaitu kelas yang menggunakan metode
problem posing, kelas X.2 sebagai kelas eksperimen
1
yaitu kelas yang menggunakan
metode Think-Pairs-Share (TPS), dan kelas X.3 sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang
menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ANAVA.
vii
2
Aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif metode problem posing didominasi oleh aktivitas bertanya dan menjawab,
masing-masing memiliki skor rata–rata sebesar 3,17 dan 3,22. Skor rata-rata aktivitas
belajar siswa secara keseluruhan sebesar 2,95 yang termasuk dalam kriteria aktif.
Aktivitas belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
metode Think-Pairs-Share (TPS) didominasi oleh aktivitas mengemukakan pendapat
yang memiliki skor rata-rata sebesar 3,19. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa secara
keseluruhan sebesar 2,87 yang ternasuk dalam kriteria aktif. Sedangkan aktivitas belajar
siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional didominasi oleh
aktivitas mendengarkan yang memiliki skor rata-rata sebesar 3,31. Skor rata-rata aktivitas
belajar siswa dalam model pembelajaran konvensional secara keseluruhan sebesar 2,38
yang termasuk kriteria aktif. Berdasarkan data tersebut maka dapat menjawab hipotesis
yang diajukan bahwa ada perbedaan aktivitas belajar siswa yang diperoleh melalui model
pembelajaran pembelajaran kooperatif metode problem posing kooperatif dengan
aktivitas belajar siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran pembelajaran
kooperatif metode Think-Pairs-Share (TPS) dan model pembelajaran konvensional.
Hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
metode problem posing sebesar 88,13, kelas yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif metode Think-Pairs-Share (TPS) sebesar 77,63 dan kelas yang menggunakan
model pembelajaran konvensional sebesar 62,13. Hasil uji ANAVA diperoleh F
sebesar 39,779 dan harga F
3,082 pada taraf signifikasi 5% dengan dbk = 2 dan dbd =
117. Ketentuan yang digunakan apabila F
tabel
hitung
viii
lebih besar dari F
, maka Ha (hipotesis
alternatif) diterima dan Ho (hipotesis nihil) ditolak. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diperoleh
melalui model pembelajaran kooperatif metode problem posing dengan hasil belajar
siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran kooperatif metode Think-Pairs-Share
(TPS) dan model pembelajaran konvensional. | en_US |