dc.description.abstract | Menyimak intensif adalah menyimak dengan penuh perhatian dan memahami
bahan yang disimak secara mendalam. Kemampuan menyimak intensif ini
merupakan kemampuan yang harus dikuasai siswa karena dalam proses
pembelajaran, kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk memahami materi atau
apapun yang disampaikan guru.
Kemampuan menyimak intensif siswa kelas V SDN Jambearum 02 Puger
masih rendah, mereka masih belum memahami isi cerita yang disimak, khususnya
tentang unsur intrinsiknya. Terbukti hasil belajar tentang memahami unsur intrinsik
cerita yang disimak siswa masih rendah. Penyebab rendahnya kemampuan menyimak
intensif ini antara lain: 1) dalam pembelajaran menyimak cerita, guru hanya
membacakan cerita tanpa adanya ilustrasi, 2) minat menyimak siswa masih kurang,
3) siswa kurang dapat fokus dalam menyimak.
Untuk mengatasi masalah di atas, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
menerapkan metode bermain peran. Metode bermain peran akan dapat menarik
perhatian siswa dan mampu memberikan gambaran atau ilustrasi dari cerita yang
disimak. Sehingga rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) bagaimanakan
proses penerapan metode bermain peran yang dapat meningkatkan kemampuan
menyimak intensif cerita anak siswa kelas V SDN Jambearum 02 Puger tahun
pelajaran 2011/2012?, 2) bagaimanakah peningkatan kemampuan menyimak intensif
cerita anak siswa kelas V SDN Jambearum 02 Puger tahun pelajaran 2011/2012
setelah menerapkan metode bermain peran?.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1) menggambarkan proses penerapan metode bermain peran yang dapat
meningkatkan kemampuan menyimak intensif cerita anak siswa kelas V SDN
Jambearum 02 Puger, 2) meningkatkan kemampuan menyimak intensif cerita anak
siswa kelas V SDN Jambearum 02 Puger melalui penerapan metode bermain peran.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Jambearum 02 Kecamatan Puger
Kabupaten Jember tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 15 orang, terdiri
atas 10 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Jenis penelitiannya adalah penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumentasi, wawancara, observasi, dan tes. Pengambilan
data dimulai pada tanggal 2 Desember 2011 sampai dengan 20 April 2012. Data yang
diperoleh berupa hasil belajar menyimak siswa, kegiatan guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung, serta tanggapan guru dan siswa atas pembelajaran
yang dilaksanakan. Data yang dianalisis adalah hasil belajar menyimak siswa.
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil belajar menyimak siswa, kesimpulan
dari penelitian ini adalah kemampuan menyimak intensif siswa mengalami
peningkatan setelah diterapkannya metode bermain peran. Pada saat sebelum
diterapkan metode bermain peran, persentase ketuntasan klasikal siswa hanya sebesar
40%, setelah dilakukan tindakan penerapan metode bermain peran pada siklus I
kemampuan menyimak intensif siswa meningkat menjadi 71,43% dan pada siklus II
mengalami peningkatan kembali sebesar 8,57% sehingga menjadi 80%.
Saran yang dapat diberikan adalah guru hendaknya menggunakan metode
bermain peran dalam pembelajaran menyimak cerita, sehingga dapat menarik
perhatian siswa agar tetap fokus dalam menyimak. Dengan fokus menyimak,
kemampuan menyimak intensif siswa akan terasah, sehingga siswa mampu
memahami secara mendalam isi cerita yang disimak. | en_US |