Show simple item record

dc.contributor.authorLusy Augustin Margaretha
dc.date.accessioned2013-12-05T07:04:01Z
dc.date.available2013-12-05T07:04:01Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM091610101026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4942
dc.description.abstractRINGKASAN Modifikasi Sudut Penyinaran Horizontal Pada Bisecting Technique Radiography Untuk Mendapatkan Kejelasan Gambaran Saluran Akar Gigi Molar Pertama Rahang Bawah: Lusy Augustin Margaretha; 091610101026; 2013; 62 halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Pemeriksaan radiografi merupakan alat bantu diagnosa yang sangat penting terutama dalam kasus-kasus endodontik serta perawatannya. Hasil pemeriksaan radiografi periapikal standar terutama pada gigi yang memiliki akar atau saluran akar ganda seringkali menimbulkan masalah dengan kejelasan gambaran saluran akar. Pada gigi molar pertama rahang bawah hampir selalu mempunyai dua saluran akar pada akar mesial. Keterbatasan teknik radiografi pada periapikal standar dapat diatasi dengan cara melakukan modifikasi sudut penyinaran terutama sudut penyinaran horizontalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui modifikasi sudut penyinaran horizontal yang dapat menghasilkan gambaran saluran akar yang paling jelas dari gigi molar pertama rahang bawah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan rancangan post test only group design. Sampel terdiri atas 15 orang yang dilakukan penyinaran dengan menggunakan modifikasi sudut horizontal 0 vii 0 , 20 0 , 30 0 , film yang sudah di exposed diberi kode sesuai dengan sudut penyinarannya dan dilakukan pemrosesan film dengan menggunakan metode visual. Radiograf yang diperoleh dipasang pada frame yang telah diberi identitas sesuai nama subjek penelitian dan ditempatkan sesuai dengan kode sudut penyinarannya. Pengamatan dilakukan dengan bantuan viewer oleh 3 orang pengamat. Hasil pengamatan dicatat dan diberi skor sesuai dengan kriteria dan dicatat. Data hasil penelitian dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa modifikasi sudut penyinaran horizontal 20 0 mempunyai skor tertinggi yaitu 3, sudut penyinaran viii horizontal 0 0 menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda yaitu 2 sedangkan skor terendah pada sudut penyinaran horizontal 30 viii 0 yaitu 1. Uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada semua kelompok. Hasil uji MannWhitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara modifikasi sudut horizontal 0 0 dengan 30 0 , sudut 20 0 dengan 30 0 , dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara modifikasi sudut horizontal 0 0 dengan 20 0 . Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kejelasan gambaran saluran akar gigi molar pertama rahang bawah pada bisecting technique radiography dengan modifikasi sudut penyinaran horizontal 0 dan modifikasi sudut penyinaran horizontal 20 0 pada bisecting technique radiography memberikan gambaran saluran akar gigi molar pertama rahang bawah yang palingen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101026;
dc.subjectBisecting Technique Radiographyen_US
dc.titleMODIFIKASI SUDUT PENYINARAN HORIZONTAL PADA BISECTING TECHNIQUE RADIOGRAPHY UNTUK MENDAPATKAN KEJELASAN GAMBARAN SALURAN AKAR GIGI MOLAR PERTAMA RAHANG BAWAH (Eksperimental Klinis)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record