dc.description.abstract | Pengambilan data dalam penelitian ini, dilaksanakan di SDN Baratan 01
Jember, dimulai pada tanggal 25 April 2011 sampai tanggal 14 mei 2011 tepatnya
dilaksanakan selama 2 siklus tindakan penelitian, subyek penelitian adalah siswa
kelas IVA dengan jumlah 40 Siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah desain
penelitian yang didapatasi dari model Hopkins dengan tahap penelitian tindakan
meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang kemudian diikuti
siklus spiral berikutnya. Pengumpulan data menggunakan metode Dokumentasi,
observasi, dan tes. Data yang dikumpulkan berupa analisis jawaban siswa
terhadap tes akhir pembelajaran dan tes akhir siklus I, dan begitupun analisis pada
siklus II.
Penerapan pembelajaran pemecahan masalah model Polya pada
pembelajaran matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian dilakukan
dengan 9 fase pembelajaran meliputi: (1) menyampaikan tujuan dan informasi, (2)
menyajikan informasi, (3) mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar, (4) membimbing kelompok siswa bekerja dan belajar, (5) Evaluasi, (6)
membimbing siswa secara individu bekerja dan belajar, (7) Evaluasi, (8)
memberikan penghargaan, (9) menyimpulkan hasil pembelajaran.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah penerapan pembelajaran
pemecahan masalah model Polya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
IVA SDN Baratan 01 Jember pada pokok bahasan perkalian dan pembagian
bilangan bentuk soal cerita. Hal ini terbukti dari meningkatnya kemampuan siswa
dalam menerjemahkan kalimat soal cerita ke dalam bentuk kalimat matematika
serta besarnya nilai persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu
80% siswa tuntas secara klasikal dan pada siklus ke II sebesar 100%.
Adapun saran dalam penelitian ini yaitu dalam membelajarkan pemecahan
masalah khususnya terkait dengan pembelajaran soal cerita, ada baiknya guru
memulai dengan memberikan masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari
siswa agar siswa memiliki kesiapan dalam pembelajaran karena dengan begitu
pembelajaran yang akan dilaksanakan masih sesuai dengan pengalaman siswa. | en_US |