dc.description.abstract | PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) adalah salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang dibentuk berdasarkan PP No 15 tahun 1996 dan
mengelola bidang usaha agribisnis yang terdiri dari 11 pabrik gula, 3 kebun
tembakau, 3 rumah sakit, 1 SBU (Strategi Bisnis Unit) temakau, 1 SBU Rumah
sakit, dan 1 unit industri bobbin yang terletak di Arjasa. PT. Perkebunan
Nusantara (Persero) Kebun Ajong Gayasan sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu
bagian AK dan U (Akuntansi dan Umum), bagian pengolahan dan bagian
tanaman. Bagian pengolahan membawahi 5 gudang yaitu Gudang Ajong Gayasan,
Gudang Patrang, Gudang Mahesan, Gudang Sukorambi, dan Gudang Bunder-
Bondowoso. PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Jember merupakan satu-
satunya BUMN yang bergerak dalam sektor perkebunan tembakau serta salah satu
dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis dengan hasil
produksi tembakau yaitu TBN dan Na-Oogst Besuki dan semua hasil produksinya
dikirim untuk ekspor keluar negeri sebagai bahan pembungkus cerutu.
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Ajong Gayasan Jember
memiliki target yang menjadi tolok ukur dalam pencapaian mutu produknya
sehingga perusahaan diharapkan mampu memenuhi permintaan pasar dan mampu
untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis guna meningkatkan
keuntungan perusahaan maka yang harus dilakukan adalah menetapkan sasaran
mutu perusahaan. Untuk MTT (Masa Tahun Tanam) 2009/2010 sasaran mutu
produk yang ditentukan adalah menghasilkan dekblad 5%, Omblad 40%, dan
Filler sebesar 55%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi
pengawasan proses produksi tembakau besuki Na-Oogst pasca panen pada PT.
Perkebunan Nusantara X (Persero) kebun Ajong gayasan gudang Sukorambi
Jember. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan paradigma kualitatif. Tahap analisis data yang digunakan adalah analisis
domain dan taksonomi dan dalam menentukan informan, peneliti menggunakan
snowball sampling. Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan secara
induktif sedangkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
pengawasan proses produksi yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) Kebun ajong gayasan Gudang Sukorambi Jember dilakukan dengan dua
cara, yaitu pengawasan secara operatif dan pengawasan secara administratif.
Pengawasan proses produksi tembakau pada PT. Perkebunan Nusantara
X (Persero) dimulai dari pemenuhan bahan baku (input) pada saat setelah panen,
kemudian saat proses produksi berlangsung, dan terakhir pada output yang berupa
daun tembakau kering yang siap kirim. Tahap input pengawasan dilakukan pada
tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi. Tahap proses transformasi dimulai dari
TT (turun Truck), saring rompos, analisa saring rompos, fermentasi, bir-bir,
sortasi, nazien, namitten dan pengepakan/pengebalan. Sedangkan tahap output
dilakukan pengawasan pada proses stuffing dan proses pengujian dan sertifikasi
barang. | en_US |