Show simple item record

dc.contributor.authorAhmad Irfan Fauzi
dc.date.accessioned2013-12-05T05:16:23Z
dc.date.available2013-12-05T05:16:23Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM042110101074
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4755
dc.description.abstractTuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang bermutu semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan hak dan kewajiban dalam msyarakat. Oleh sebab itu, mutu pelayanan kesehatan keperawatan harus terus ditingkatkan sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat mencapai hasil yang optimal. Dengan demikian, reputasi organisasi layanan kesehatan yang bersangkutan akan meningkat sehingga organisasi layanan kesehatan itu akan selalu menjadi pilihan bagi siapa saja yang membutuhkan layanan kesehatan yang bermutu. Puskesmas selaku organisasi ujung tombak pembangunan kesehatan dituntut mempunyai pelayanan yang bermutu dan berkualitas mengingat semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sarana pelayanan kesehatan. Kabupaten Jember miliki 49 Puskesmas baik perawatan maupun non perawatan dengan jumlah pegawai 1173 yang tersebar di seluruh Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional, sedangkan jenis rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Jember sebanyak 1173 pegawai. Sampel penelitian diambil sebanyak 70 pegawai dan 10 Kepala Puskesmas, meliputi Puskesmas Jenggawah, Kemuningsari, Patrang, Ajung, Arjasa, Rambipuji, Sukorambi, Kalisat, Gladak Pakem dan Sumberjambe. Sampel diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Data yang diperoleh, diolah, dan dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik sederhana menggunakan analisis bivariat (chi-squer) dan uji regresi logistik berganda menggunakan analisis multivariat dengan tingkat kemaknaan sebesar 5 % (α = 0,05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 5 variabel yang secara statistik memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kinerja pegawai di Puskesmas, yaitu umur (α=0,003, CI 95% 0,012-0,414); lama kerja (α=0,038, CI 95% 1,12047,162); motivasi (α=0,091, CI 95% 0,856-8,070) ); kompensasi (α=0,072 CI 95% 0,903-10,927); dan desain pekerjaan (α=0,030, CI 95% 0,058-0,868. Sedangkan berdasarkan hasil analisis multivariat, diperoleh bahwa variabel lama kerja sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Puskesmas dibandingkan variabel lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti menyarankan sebaiknya kepala Puskesmas dapat mengupayakan peningkatan pemberian kompensasi tidak langsung yang berupa pujian atau penghargaan terhadap pegawai berprestasi atau pegawai teladan pada tiap tahun. Puskesmas dan Dinas kesehatan diharapkan melakukan kerjasama dalam merumuskan desain pekerjaan atau job design dengan mengadakan musyawarah bersama sehingga diharapkan tidak ada lagi keluhan terkait pegawai yang mengerjakan apa yang bukan menjadi tugas dan tanggungjawabnya di Puskesmas. Salain itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di Puskesmas terkait masalah desain pekerjaan atau job design. Dengan adanya desain pekerjaan, pegawai akan memahami apa yang seharusnya dikerjakan dan tanggungjawabnya sebagai pegawai di Puskesmas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries042110101074;
dc.subjectStudi,Kerja Puskesmas.en_US
dc.titleANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PUSKESMAS KABUPATEN JEMBER (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record