Show simple item record

dc.contributor.authorPrimastuti Purwitasari
dc.date.accessioned2013-12-05T02:06:21Z
dc.date.available2013-12-05T02:06:21Z
dc.date.issued2013-12-05
dc.identifier.nimNIM061610101013
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4386
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061610101013;
dc.subjectBeberapa obat-obatan tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat digunakan sebagai obat kumur dan dapat berfungsi sebagai antiseptik maupun desinfektan (Djulaeha, 1999). Salah satu tumbuh-tumbuhan yang berfungsi sebagai desinfektan yaitu kulit buah kakao. Tanaman kakao untuk saat ini pemanfaatannya terfokus hanya pada biji kakao saja, untuk kulit buahnya dibuang dan hanya sebagai limbah. Di Jawa Timur, khususnya Jember merupakan penghasil kakao yang cukup besar. Berdasarkan laporan dari PTPN XII tahun 2006, luas lahan perkebunan kakao di wilayah Jember sekitar 979,343 hektar dengan total kakao yang dihasilkan 440,195 ton. Limbah buah kakao terdiri dari limbah kulit buah (75,67 %), limbah kulit biji (21,74 %) dan plasenta (2,59 %). Pada tahun 2006, limbah kulit buah kakao di wilayah Jember sebesar ± 333,096 ton (Wijayakusuma et al., 1996). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh perendaman berbagai konsentrasi ekstrak limbah kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) sebagai bahan pembersih gigi tiruan plat resin akrilik terhadap pertumbuhan C. albicansen_US
dc.titlePENGARUH PERENDAMAN BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK LIMBAH KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) SEBAGAI BAHAN PEMBERSIH GIGI TIRUAN PLAT RESIN AKRILIK TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record