dc.description.abstract | Keberadaan laboratorium merupakan bagian yang tak terpisahkan, karena
IPA khususnya fisika adalah ilmu yang lahir dan berkembang berdasarkan
observasi dan eksperimen yang dilakukan dalam laboratorium. Laboratorium
merupakan salah satu sarana penting yang tidak dapat diabaikan, karena didalam
laboratorium siswa akan mendapat peluang untuk bekerja dengan alat-alat dan
bahan fisika guna memecahkan masalah yang dihadapi. Laboratorium adalah
suatu tempat untuk memberikan kepastian atau menguatkan informasi,
menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverifikasi (konsep,
teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa
belajar menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk
melaksanakan penelitian. Dengan ini dapat diasumsikan dalam pembelajaran
fisika sarana laboratorium sangat diperlukan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengelolaan laboratorium
fisika SMA Negeri di Kabupaten Bondowoso pada tahun ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pada penelitian ini tempat
penelitian yang ditetapkan adalah SMAN 1 Bondowoso, SMAN 2 Bondowoso,
SMAN 3 Bondowoso, SMAN 1 Tenggarang, SMAN Tamanan, SMAN Grujugan,
SMAN 1 Prajekan dan SMAN 1 Sukosari tahun ajaran 2012/2013 yang dimulai
tanggal 22 Mei 2013 sampai dengan 8 juni 2013. Metode dalam pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah angket, observasi dan wawancara. Data yang
didapatkan adalah skor angket yang diperoleh untuk SMAN 1 Bondowoso sebesar
60 dan dihitung menggunakan prosentase diperoleh 86,96%; skor angket yang
diperoleh untuk SMAN 2 Bondowoso sebesar 59 dan dihitung menggunakan
prosentase diperoleh 85,51%; skor angket yang diperoleh untuk SMAN 3
Bondowoso sebesar 59 dan dihitung menggunakan prosentase diperoleh 85,51%;
skor angket yang diperoleh untuk SMAN 1 Tenggarang sebesar 56 dan dihitung
vii
menggunakan prosentase diperoleh 81,16%; skor angket yang diperoleh untuk
SMAN Tamanan sebesar 54 dan dihitung menggunakan prosentase diperoleh
78,26%; skor angket yang diperoleh untuk SMAN Grujugan sebesar 43 dan
dihitung menggunakan prosentase diperoleh 62,32%; skor angket yang diperoleh
untuk SMAN 1 Prajekan sebesar 53 dan dihitung menggunakan prosentase
diperoleh 76,81%; dan skor angket yang diperoleh untuk SMAN 1 Sukosari
sebesar 47 dan dihitung menggunakan prosentase diperoleh 68,12%.
Skor angket pengelolaan laboratorium fisika SMA dari seluruh sekolah
secara umum diperoleh skor rata-rata 53,88 dan dihitung dengan menggunakan
prosentase diperoleh 78,08% (termasuk predikat baik), hal ini menunjukkan
bahwa SMA Negeri di Kabupaten Bondowoso dapat dikatakan mampu mengelola
laboratorium fisika dengan baik.
Berdasarkan hasil angket pula, kita dapat melihat skor rata-rata masingmasing
indikator pengelolaan laboratorium fisika SMA dari seluruh sekolah di
Kabupaten Bondowoso, yaitu skor rata-rata untuk perencanaan laboratorium
sebesar 32,25 dan dihitung menggunakan prosentase diperoleh 78,33%; skor ratarata
untuk penyimpanan alat dan bahan laboratorium sebesar 7,5 dan dihitung
menggunakan prosentase diperoleh 83,33%; dan skor rata-rata untuk
pemeliharaan alat dan bahan laboratorium sebesar 11,13 dan dihitung
menggunakan prosentase diperoleh 74,17%.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa di Kabupaten Bondowoso
cenderung lebih kuat pada poin penyimpanan alat dan bahan laboratorium fisika
dan lemah pada poin pemeliharaan alat dan bahan laboratorium, hal itu
dikarenakan penyimpanannya sudah banyak yang disesuaikan menurut jenis,
fungsi dan ukurannya dari masing-masing alat dan bahan yang ada di
laboratorium sedangkan pemeliharaannya masih lemah dikarenakan pemeliharaan
alat dan bahan laboratorium khususnya fisika banyak memakan biaya operasional,
sehingga banyak sekolah yang kurang memperhatikan dari segi pemeliharaannya. | en_US |