dc.description.abstract | Berdasarkan nilai rata-rata UN SMP/MTs tahun ajaran 2011-2012, Propinsi
Jawa Timur untuk mata pelajaran IPA yaitu 8,05 lebih rendah dibandingkan dengan
nilai rata-rata UN mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 8,41 dan Matematika yaitu
8,07. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar khususnya dalam kemampuan
penguasaan konsep mata pelajaran IPA lebih rendah dibandingkan dengan mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Rendahnya prestasi belajar khususnya
dalam penguasaan konsep salah satunya dipengaruhi oleh rendahnya aktivitas siswa
untuk belajar. Salah satu model dan media pembelajaran yang dapat mendukung
siswa untuk menguasai konsep dan meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah
model pengajaran berdasarkan masalah berbantuan media ICT.
Model Pengajaran Berdasarkan Masalah berbantuan media ICT merupakan
suatu model pembelajaran yang ditekankan pada pemecahan masalah dalam
kehidupan nyata yang dibantu dengan menggunakan media komputer yaitu suatu alat
bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar di mana berkaitan dengan
pemrosesan, manipulasi pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antarmedia
menggunakan teknologi tertentu. Media ini berfungsi menampilkan sesuatu yang
tidak dapat diamati oleh mata dan sesuatu yang tidak dapat ditampilkan dalam bentuk
yang nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji pengaruh Model
Pengajaran Berdasarkan Masalah Berbantuan Media ICT terhadap peningkatan
aktivitas belajar fisika siswa SMP kelas VIII, dan (2) mengkaji pengaruh Model
iii
Pengajaran Berdasarkan Masalah Berbantuan Media ICT terhadap peningkatan
penguasaan konsep fisika siswa SMP kelas VIII.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu true experimental design
dan menggunakan desain control group pre-test post-test. Tempat pelaksanaan
penelitian adalah di SMPN 3 Jember yang ditentukan dengan metode purposive
sampling area. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII. Sampel penelitian
ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling yang diawali
dengan uji homogenitas terhadap seluruh populasi penelitian. Metode pengumpulan
data untuk aktivitas belajar fisika adalah dengan menggunakan lembar observasi,
untuk penguasaan konsep fisika adalah dengan menggunakan tes yaitu nilai hasil pretest
dan post-test, dan untuk data pendukung adalah melalui data dokumentasi.
Metode analisis data untuk menjawab permasalahan pada aktivitas belajar fisika dan
penguasaan konsep fisika adalah dengan menggunakan uji statistik yaitu uji-t.
Hasil observasi untuk aktivitas belajar siswa memiliki rata-rata skor pada kelas
eksperimen adalah 12,5 dan kelas kontrol adalah 7,41. Ini menunjukkan bahwa
aktivitas belajar pada kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
kontrol. Sedangkan untuk penguasaan konsep fisika memiliki rata-rata nilai selisih
antara nilai pre-test dan post-test pada kelas eksperimen yaitu 37,64 dan pada kelas
kontrol adalah 25,21. Ini menunjukkan bahwa penguasaan konsep pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan penguasaan konsep pada kelas kontrol.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Model Pengajaran Berdasarkan
Masalah Berbantuan Media ICT berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar
fisika siswa SMP kelas VIII, dan (2) Model Pengajaran Berdasarkan Masalah
Berbantuan Media ICT berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep fisika
siswa SMP kelas VIII. | en_US |