dc.description.abstract | Menurut Slameto (2010:102) persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Persepsi disebut inti
komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak mungkin berkomunikasi
dengan efektif. Cara pamong belajar mengkomunikasikan materi pelajaran adalah
dengan menggunakan metode pembelajaran. Hal ini dikarenakan metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pamong belajar dalam melaksanakan
proses pembelajaran kepada warga belajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Maka
dari itu untuk mengetahui keberhasilan dari proses penerapan metode pembelajaran
seorang pamong belajar perlu mengetahui persepsi dari warga belajar. Berdasarkan
pernyataan diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah persepsi
warga belajar terhadap metode pembelajaran dalam program kejar paket C di SKB
Bondowoso tahun 2011/2012? “. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi
warga belajar terhadap metode pembelajaran dalam program kejar paket C di SKB
Bondowoso. Manfaat penelitian yang dapat dirasakan berbagai pihak. Antara lain
dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dan evaluasi dari program
pembelajaran di kelompok belajar paket C.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif karena
penelitian ini tidak bermaksud untuk membandingkan atau menghubungkan dua
variabel tertentu, melainkan untuk mengetahui bagaimana persepsi warga belajar
terhadap metode pembelajaran di SKB Bondowoso. Daerah atau tempat penelitian ini
ditetapkan di kelompok belajar paket C kelas XII SKB Bondowoso ditetapkan
mengunakan metode porposive sampling dengan tujuan untuk menetapkan lokasi
yang di anggap pas untuk penelitian dengan informan kunci 10 yaitu warga belajar
kejar paket C kelas XII yang masih aktif mengikuti pembelajaran dan informan
pendukung 3 pamong belajar yang mengejar di kelompok belajar paket C kelas XII di
SKB Bondowoso. Metode yang digunakan dalam memperoleh data pada penelitian
ini dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan
kepustakaan. Informasi yang diperoleh dengan wawancara dengan informan kunci
yang di cocokkan dengan hasil wawancara pada pendukung dan hasil observasi
secara langsung dengan teknik triangulasi atau verifikasi untuk mendapatkan data
yang valid.
Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran yang
terapkan begitu membosankan dan kurang variatif, tugas hanyalah salah satu pelarian
pamong belajar ketika sedang tidak bisa mengajar, dan warga belajar tidak pernah
menjadi prioritas utama dalam kegiatan belajar-mengajar. Mengacu dari hasil
penelitian bahwa warga belajar selama proses pembelajaran sering mengobrol dengan
teman sebangku, ini menujukkan bahwasanya selama proses pembelajaran warga
belajar tidak fokus. Warga belajar merasa jenuh terhadap cara mengajar pamong
belajar. Warga belajar menginginkan adanya pendampingan ketika kegiatan belajar
mengajar, entah itu ketika diberikan tugas maupun ceramah, maka saran yang dapat
peneliti sampaikan kepada pamong belajar, hendaknya dapat menerapkan metode
pembelajaran dengan maksimal sehingga dapan menciptakan persepsi positif dari
warga belajar dan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih bervariatif
sehingga dapat memacu dan menumbuhkan semangat belajar serta hasil belajar yang
baik. | en_US |