dc.description.abstract | Hasil pengolahan data pencapaian UCI dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember diketahui pada tahun 2010 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan
tahun 2009. Hal tersebut dikarenakan data pencapaian UCI tahun 2010 tersebut
merupakan data validdose, artinya data tersebut dilaporkan dengan memperhatikan
ketepatan waktu pemberian imunisasi, tidak hanya memandang status kelengkapan
imunisasinya saja. Penurunan pencapaian program imunisasi tersebut diperkirakan
salah satunya akibat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kemampuan
manajemen dalam hal ini adalah pelaksanaan pedoman pemberian pelayanan
imunisasi dasar pada bayi (Depkes RI, 2006). Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis determinan kepatuhan pelaksanaan pedoman pemberian pelayanan
imunisasi dasar pada bayi di Kabupaten Jember tahun 2010.
Penelitian ini bersifat analitik observasional yang dilakukan dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jember. Jumlah
sampel dalam penelitian sebanyak 85 responden yang terdiri dari pelaksana imunisasi
yang masih aktif bertugas di wilayah Kabupaten Jember tahun 2011. Teknik
pengambilan sampel yang dilakukan adalah simple random sampling. Sumber data
dalam penelitian ini berupa data primer dari pelaksana imunisasi berupa hasil
wawancara dan hasil observasi, sedangkan data primer dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember berupa data tentang pelaksana imunisasi. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah wawancara, tes, dokumentasi dan observasi. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan pelaksanaan pedoman pemberian
pelayanan imunisasi dasar pada bayi dan variabel bebas meliputi faktor internal (umur,
9
pendidikan, pengetahuan, sikap, riwayat mengikuti pelatihan dan masa kerja) dan
faktor eksternal (target program imunisasi, pengalaman menerima imbalan,
kemudahan akses ke tempat pelayanan imunsasi, kelengkapan sarana dan prasarana
imunisasi). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji chi-square karena
disesuaikan dengan skala data dalam penelitian yaitu ordinal/nominal yang dilanjutkan
dengan uji regresi logistik karena variabel terikat dalam penelitian ini bersifat
dikotomus atau biner, yakni patuh dan tidak patuh, serta variabel bebas dalam
penelitian ini lebih dari satu..
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berumur ≤ 30 tahun
(55,3%), berpendidikan DIII Kebidanan (71,8%), berpengetahuan tinggi (97,6%), tidak
pernah mempunyai riwayat mengikuti pelatihan imunisasi selama 2 tahun terakhir (85,9%),
bersikap positif (100%), mempunyai masa kerja < 10 tahun (57,7%), menyatakan bahwa
target imunisasi tidak memberatkan (89,4%), tidak pernah mempunyai pengalaman
menerima imbalan (88,2%), menyatakan mudah menuju ke tempat pelayanan
imunisasi (78,8%) serta menyatakan bahwa sarana dan prasarana tidak lengkap
(52,9%). Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pelaksanaan pedoman
pemberian pelayanan imunisasi dasar pada bayi di Kabupaten Jember adalah riwayat
mengikuti pelatihan (p=0,006) diketahui bahwa pelaksana imunisasi yang belum
pernah mengikuti pelatihan tentang imunisasi selama 2 tahun terakhir berisiko tidak
patuh terhadap pelaksanaan pedoman pemberian pelayanan imunisasi dasar pada bayi
11,3 kali lebih besar dari pada pelaksana imunisasi yang pernah mengikuti pelatihan.
Faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan pelaksanaan pedoman pemberian
pelayanan imunisasi dasar pada bayi di Kabupaten Jember tahun 2010 adalah riwayat
mengikuti pelatihan. Sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Jember perlu mengadakan
pelatihan program imunisasi secara rutin atau berkala dan merata dalam rangka tetap
menjaga dan meningkatkan pegetahuan mengenai program pelayanan imunisasi bagi
pelaksana imunisasi. | en_US |