Show simple item record

dc.contributor.authorErvina Yuni Arista
dc.date.accessioned2013-12-04T07:59:44Z
dc.date.available2013-12-04T07:59:44Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM060910201104
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4077
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan evaluasi Kebijakan Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum (Studi Evaluasi Perwali No. 26 Tahun 2009 Bab VI (9) tentang Pembatasan Umur Kendaraan Umum Di Surabaya. Konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah, Kebijakan Publik; Evaluasi Kebijakan; Transportasi, dan Pembatasan umur kendaran umum. Untuk mendeskripsikan Kebijakan Perwali No. 26 Tahun 2009 maka fokus dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan Evaluasi pembatasan umur kendaraan umum berdasarkan Perwali No. 26 Tahun 2009 Bab VI (9) terhadap penurunan jumlah kendaraan mikrolet yang terkena pembatasan umur dan kenyamanan pengguna kendaraan umum. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Peraturan Wali Kota (Perwali) No.26 Tahun 2009 tentang pembatasan usia angkutan di Surabaya. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Dinas Perhubungan Surabaya, Dukuh Menanggal, Terminal Bungurasih, Terminal Joyoboyo, Pasar Wonokromo, dan Stasiun Wonokromo. Dari hasil pembahasan yang dilakukan diketahui bahwa Kebijakan Perwali No. 26 tahun 2009 tentang Pembatasan umur kendaraan ini belum memberikan dampak pada sejumlah angkutan mikrolet yang sudah tidak dapat memperpanjang ijin trayek. Lebih lanjut, supir angkutan dengan tahun pembuatan lama, jumlah pendapatannya lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pendapatan dengan supir angkutan dengan tahun pembuatan yang baru. Sedangkan bagi pendapatan pemilik angkutan cenderung tetap jika dibandingkan dengan pendapatan supir angkutan. Di lain pihak, Pengguna angkutan belum merasakan adanya perubahan kenyamanan yang diberikan oleh penyedia jasa. Hal itu disebabkan karena angkutan umum yang banyak beroperasi sudah tidak layak jalan meskipun usia angkutan tersebut masih tergolong muda. Kedua, pelayanan yang diberikan oleh supir angkutan seringkali mengesampingkan kenyamanan para pengguna demi kepentingannya sendiri.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060910201104;
dc.subjectEVALUASI KEBIJAKANen_US
dc.titleEVALUASI KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM (Studi Evaluasi Perwali No. 26 Tahun 2009 Bab VI (9) Tentang Pembatasan Umur Kendaraan Umum Di Surabaya)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record