PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI GRUJUGAN BONDOWOSO
Abstract
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses
pembelajaran sehingga anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir dalam materi pelajaran. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain
mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik
pada satuan pendidikan untuk mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Berdasarkan hal tersebut
guru diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar.
Berdasarkan Hasil pengisian angket dan wawancara oleh guru biologi SMAN
Grujugan, guru hanya menggunakan buku paket sumbangan dari Dinas Pendidikan
Nasional Kabupaten Bondowoso (Intan Pariwara) dan LKS, buku tersebut belum
memenuhi kebutuhan siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian pengembangan
lebih lanjut tentang bahan ajar berbasis Problem Based Learning pada Pada Pokok
Bahasan Pencemaran Lingkungan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui proses pengembangan
bahan ajar berbasis model Problem Based Learning pada pokok bahasan pencemaran
lingkungan kelas X SMA Negeri Grujugan Bondowoso, (2) untuk mengetahui hasil
pengembangan bahan ajar berbasis model Problem Based Learning pada pokok
bahasan pencemaran lingkungan mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
viii
SMA Negeri Grujugan Bondowoso. Penelitian dilakukan pada kelas X.1 SMAN
Grujugan Bondowoso. Bahan ajar yang dikembangkan berupa buku siswa. Penelitian
pengembangan ini mengacu pada model pengembangan bahan ajar 4-D (four-D
model), yang dikemukakan oleh Thiagarajan dan Semmel tahun 1974 yang terdiri
dari empat tahapan yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design),
tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Pada penelitian
ini hanya sampai pada tahap pengembangan (develop).
Kegiatan pada tahap pendefinisian (define) meliputi analisis kurikulum, analisis
karakter siswa, analisis materi, analisis tujuan pembelajaran. Pada tahap perancangan
(design) dilakukan penyusunan tes peneliti membuat pre-test dan post-test, pemilihan
media, pemilihan format hingga dihasilkan rancangan awal berupa draft 1.
Pada tahap pengembangan dilakukan penilaian validasi ahli serta masukan
berupa saran dan komentar oleh 5 dosen program studi pendidikan biologi dan 2 guru
biologi SMAN Grujugan Bondowoso dan diperoleh hasil mencapai 85,63% dengan
kategori sangat valid, sehingga buku siswa ini dapat digunakan dalam kegiatan uji
coba kelompok kecil. Dalam uji coba kelompok kecil dilakukan uji keterbacaan dan
tingkat kesulitan bahan ajar pada kelas XI IPA 2 sebanyak 19 siswa dan diperoleh
hasil 86,05% hal ini menunjukkan bahwa siswa mudah memahami bahan ajar yang
dikembangkan. Pada uji kelompok besar dilakukan pada kelas X.1 dan diperoleh
hasil aktivitas siswa sebesar 83,39% dengan kriteria baik, hasil aktivitas guru sebesar
97,72% dengan kriteria sangat baik. Respon siswa terhadap bahan ajar diperoleh hasil
91,80% siswa merespon positif.
Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa kelas X.1 setelah menggunakan bahan
ajar berbasis model Problem Based Learning pada materi Pencemaran Lingkungan
diperoleh data bahwa pada pre-test memiliki rata-rata 66,50 dan post-test memiliki
rata-rata 85,60 secara keseluruhan siswa mengalami persentase kenaikan nilai sebesar
32,3%.