dc.description.abstract | Parsetamol tergolong obat bebas yang digunakan secara meluas dimasyarakat
sebagai penghilang nyeri
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Kontrol Group
Design. Sebanyak 45 ekor tikus wistar jantan dibagi menjadi 9 kelompok diantaranya
2 kelompok kontrol
diambil darahnya untuk diukur kadar SGOT dan SGPT dari serumnya. Hasil kadar
SGOT dan SGPT dianalisis dengan uji regresi linear dan uji Kruskall Wallis
Pada uji regresi linear antara kelompok perlakuan yaitu kelompok pelakuan
P1, P2, P3, P4, P5 dan P7 dengan kadar SGPT didapatkan nilai r
2
dan r berturut-turut
0,54 dan 0,736 yang menggambarkan bahwa dosis fraksi non polar tomat
2
dan r berturut-turut 0,712 dan 0,844 yang
menunjukkan pemberian fraksi non polar tomat pada berbagai dosis
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan pemberian
fraksi non polar tomat dosis 0,25 mg/kgBB memiliki efek hepatoprotektor dengan
cara menurunkan kadar SGOT dan SGPT tikus yang diinduksi parasetamol dosis
toksik walaupun penurunnya belum sebanding dengan nilai SGOT dan SGPT pada
kelompok kontrol. Pada dosis yang lebih tinggi yaitu dosis 0,5 mg/kgBB, 1
mg/kgBB, 2 mg/kgBB, 4 mg/kgBB, 8 mg/kgBB dan 16 mg/kgBB dapat
menyebabkan kenaikan kadar SGOT dan SGPT. Faktor yang dapat menyebakan
peningkatan kadar SGOT dan SGPT yaitu pada dosis yang tinggi menyebabkan
kadar likopen dan β-karoten dalam sediaan juga tinggi sehingga semula berfungsi
sebagai antioksidan akan berubah menjadi prooksidan. | en_US |