Show simple item record

dc.contributor.authorSama'i
dc.contributor.authorPairan
dc.contributor.authorJoko Mulyono
dc.contributor.authorEdy Burhan Arifin
dc.date.accessioned2013-12-04T04:20:50Z
dc.date.available2013-12-04T04:20:50Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3660
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractTujuan jangka panjang penelitian adalah penurunan persentase angka kemiskinan dan target khusus perbaikan model pendekatan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Situbondo. Tujuan itu dapat dicapai dalam waktu 2 tahun penelitian. Tahun kesatu tujuan yang ingin dicapai keberhasilan setiap program dan kurang berhasilnya setiap program yang sudah ada. Program-program itu lantas dikaji dan menghasilkan model altemative pengentasan kemiskinan, disebut model integrative holistic pengentasan kerniskinan.Tahun kedua tujuan yang ingin dicapai mengimplementasikan model integrative holistik pengentasan kemiskinan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan atau kaii tindak (action research). Sasaran program pengentasan kemiskinan penduduk miskin sebanyak 81.635 jiwa (28 persen penduduk miskin) dan KK miskin sebanyak 39.766 KK(45 persen). Lokasi program PNPM Mandiri Pedesaan dan Gerdu Taskin untuk untuk lokasi di pedesaan. Program PNPM Mandiri Perkotaan untuk lokasi di perkotaan. Program untuk pedesaan 56 persen dan program untuk perkotaan 44 persen. Tingkat keberhasilan Program diukur dari segi dampak program dan komponen program. Komponen program rneliputi komponen program pemberdayaan tnasyarakat, komponen bantuan langsung masyarakat, dan bantuan teknis. Capaian indikator dampak program target rata-rata adalah 42,8 persen. Dalam pelaksanaan indikator dampak program adalah 61,6 persen. Keberhasilan komponen program pemberdayaan masyarakat rata-rata target program adalah 35,6 persen. Sedangkan capaian pelaksanaan rrta-rata rnencapai 46 persen. Kemudian capaian indikator bantuan langsung masyarakat rata*rata target program yang diharapkan adaLah 21,7 persen. Capaian indiator bantuan langsung masyarakat mencapai 46,6 persen. Selanjutnya capaianindikator bantuan teknis rata-rata target yang diharapkan adalah 73 persen. Dalam pelaksanaan eapaian indikator menunjukkan 100 persen. Oleh karena itu secara keseluruhan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Situbondo dapat melebihi target yang diharapkan. Namun selain adanya keberhasilan program, masih terdapat kekurangakekurangannya. Kekurangan itu dapat dilihat dari beberapa indikator program, dimana setiap program adarata-rata target yang harus dicapai. Atas dasar kajian aJralisis keberhasilan dan kekurangan itulah muncul model alternative yang disebut model integrative holistic. Model integrative holistic merupakan model pengentasan kemiskinan yang menyeluruh, sinergis dan terintegrasi. Tujuannya adalah agar masyarakat miskin yang telah dientaskan tidak kembali lagi miskin dan yang belum terentaskan dapat dientaskan secara bergantian. Oleh karena itu model ini perlu diimplementasikan pada tahun kedua penelitian di lokasi penerima program berhasil maupun kurang berhasil.en_US
dc.description.sponsorshipSTRANAS/KOMPETITIF_2009en_US
dc.publisherFISIP '09en_US
dc.subjectModel Pengentasanen_US
dc.subjectKemiskinanen_US
dc.subjectSitubondoen_US
dc.titleModel Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Situbondo Propinsi Jawa Timuren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record