Show simple item record

dc.contributor.authorLUH PUTU SUCIATI
dc.contributor.authorDJOKO SOEJONo
dc.date.accessioned2013-12-04T04:15:40Z
dc.date.available2013-12-04T04:15:40Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3649
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractPenanggulangan kemiskinan pada dasarnya merupakan upaya untuk merubah suatu keadaan atau kondisi masyarakat yang standar hidupnya rendah pada kondisi yang lebih baik dalarn artian ekonomi, sosial, politik dan budaya. Hal ini berarti menyangkut usaha mengembangkan potensi sumberdaya lokal baik yang bersifat fisik maupun nofl fisik, terutama sektor pertanian dan peternakan. Pengembangan potehsi sumberdaya lokal lebih diarahkan pada upaya pertumbuhan modal, pengembangan kualitas sumberdaya manusi4 perluasan kesempatan bekerja dan berusah4 pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis pertanian Tujuan penelitian adalah (1) Mengidentifikasi berbagai program pengentasafl kemiskinan dan karakteristik sosial, ekonomi, budaya dan kelembagaan; (2) Menganalisis sumber pendapatan petani (onform dan offform) dan faktor-faktor penyebab kemiskinan; dan (3) Konstruksi model pengentasan kemiskinan petani. Lokasi Penelitian ditentukan secara sengaja di wilayah tapal kuda propinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Situbondo dan Sampang. Metode analisis datayang digunakan adalah (l) Analisa Diskriptif Program Pengentasan Kemiskinan dan karakteristik Sosial, Ekonomi dan Budaya Komunitas Petani; (2) Analisis regresi logit dan (3 Analisis Multi Kriteria. Hasil penelitian adalah (1) Program Gerdu-Taskin dengan kegiatan Tridaya, yaitu Pemberdayaan {Jsaha, Pemberdayaan Manusia dan Pemberdayaan Lingkungan dinilai efektif dalam mengentas kemiskinan.; (2) Masyarakat miskin di wilayah tapal kuda (Kabupaten Situbondo dan Sampang) memiliki keterbatasan memperoleh penghidupan yang lebih layak baik dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan kelembagaan. sehingga pilihan pekerjaan terbatas (kemiskinan stmktural),namun masyarakat miskin memiliki strategi dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya melalui penguatan tradisi kebersamaan, tolong menolong dan gotong royong dalam komunitasnya; (3) Faktor determinan penyebab kemiskinan di Kabupaten Situbondo adalah adalah jumlah jenis sarana komunikasi, kepemilikan lahan dan jarak ke pusat perekonomian, sedangkan di kabupaten II sampang adalah usia kepala keluargq jumlah jenis sarana komunikasi, kepemilikan lahan; (4) Model penguatan lebih baik dilakukan karena tujuan utama (goal) adalah peningkatan ekonomi masyarakat karena memiliki kemungkinan kerugian Qtossible /oss) paling rendah dibandingkan model pengentasan lainnya,en_US
dc.description.sponsorshipSTRANAS/KOMPETITIF_2009en_US
dc.publisherFAKULTAS PERTANIAN '09en_US
dc.subjectKEMISKINAN PETANIen_US
dc.subjectWILAYAH TAPAL KUDAen_US
dc.subjectEKONOMI KOMUNITASen_US
dc.titleMODEL PENGENTASAN KEMISKINAN PETANI Di WILAYAH TAPAL KUDA JAWA TIMUR MELALUI PENGEMBANGAN EKONOMI KOMUNITASen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record