Show simple item record

dc.contributor.authorErni Kartikasari
dc.date.accessioned2013-12-04T03:11:40Z
dc.date.available2013-12-04T03:11:40Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM081610101073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3520
dc.description.abstractKaries gigi di Indonesia merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang masih perlu mendapat perhatian. Jajanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi. Jajanan umumnya mengandung karbohidrat terutama sukrosa yang merupakan salah satu penyebab terjadinya karies (kariogenik). Anak-anak senang mengonsumsi makanan-makanan yang bersifat kariogenik. Seorang anak memasuki awal dari fase gigi geligi tetap pada usia 10-12 tahun sehingga perawatan gigi pada usia ini sangat penting. Hal ini menyebabkan pentingnya memilih makanan yang tepat untuk dikonsumsi dan berusaha menghindari konsumsi makanan kariogenik yang berlebihan oleh seorang anak pada usia tersebut. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa anak yang mengonsumsi jajanan kariogenik memiliki skor karies yang lebih tinggi dibandingkan anak yang mengonsumsi jajanan nonkariogenik, seperti sayur dan buah-buahan. Beberapa jenis buah-buahan dapat tumbuh subur di segala musim seperti buah belimbing manis (Averrhoa carambola L.) dan buah pepaya (Carica papaya L.). Berdasarkan penelitian sebelumnya, buah belimbing manis mengandung zat epikatekin yang diduga memiliki daya antibakteri. Sedangkan salah satu kandungan gizi buah pepaya adalah β-karoten yang diduga pula sebagai zat yang dapat membersihkan gigi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101073;
dc.subjectBUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) DAN BUAH PEPAYAen_US
dc.titlePENGARUH MENGKONSUMSI BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) DAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP JUMLAH KOLONI Streptococcus sp. DALAM SALIVA ANAK USIA 10 – 12 TAHUNen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record