dc.description.abstract | SMP Negeri 1 Ajung adalah salah satu sekolah yang letaknya di Ajung
kabupaten Jember. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika masih berada di bawah Standar Kelulusan Minimal
(SKM) yang telah ditentukan, terutama pada kelas VII D. Diketahui bahwa : 1)
aktifitas belajar siswa di kelas VII masih rendah, hal ini terlihat saat pembelajaran
berlangsung siswa-siswanya hanya duduk manis dan mencatat yang ada di papan
tulis saja, hal tersebut membuat siswa kurang memahami konsep yang diajarkan dan
mudah lupa; 2) kemampuan penalaran siswa rendah, ketika ada masalah yang
disajikan dalam bentuk lain (tidak sesuai dengan contoh yang diberikan) siswa masih
bingung bagaimana menyelesaikannya. Hal-hal tersebut merupakan faktor yang
menyebabkan hasil belajar rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan
penerapan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian adalah: (1) mendiskripsikan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization pada sub pokok
bahasan keliling dan luas segitiga dan segi empat; (2) menganalisis aktivitas siswa
saat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization pada
sub pokok bahasan keliling dan luas segitiga dan segi empat; (3) menganalisis
ketuntasan belajar siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization pada sub pokok bahasan keliling dan luas segitiga dan segi empat.
Penelitian ini menggunakan dua siklus dan tiap siklusnya mencakup empat
tahapan, yaitu perencanaan/perencanaan ulang, tindakan, observasi dan refleksi.
viii
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dan menggunakan
pendekatan kualitatif. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas VII D SMPN 1
Ajung tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 38 siswa. Pemilihan subyek pada penelitian
ini berdasarkan pertimbangan bahwa kurangnya aktifitas siswa dan hasil belajar
matematika. Selain itu, siswa kelas VII D memiliki tingkat kecerdasan yang
heterogen (pandai, sedang dan kurang). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26
Oktober 2012 – 4 Maret 2013. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Data yang diperoleh pada penelitian
dianalisis secara deskriptif kualitatif meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa,
ketuntasan hasil belajar, dan hasil wawancara.
Dari hasil observasi didapatkan pada siklus I rata-rata persentase aktivitas
siswa mencapai 73,56% (aktif) dan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas siswa
mencapai 83,3% (aktif). Sedangkan persentase rata-rata aktivitas guru pada siklus I
mencapai 70,51% (aktif) dan pada siklus II mencapai 94,65% (sangat aktif). Hasil
analisis kentutasan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Kooperatif
tipe TAI, pada siklus I mencapai 78,95% dengan 8 siswa tidak tuntas belajar dan 30
siswa yang tuntas, dan pada siklus II mencapai 94,7% dengan 2 siswa tidak tuntas
belajar dan 36 siswa yang tuntas.
Secara keseluruhan ditinjau dari persentase aktivitas siswa dan guru, model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dilaksanakan
dengan baik walaupun masih terdapat kekurangan dalam penerapannya. Penelitian
ini juga dikategorikan berhasil ditinjau dari peningkatan aktivitas dan ketuntasan
hasil belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II. | en_US |