Show simple item record

dc.contributor.authorOleh: Emi Sulistiyowati
dc.date.accessioned2013-12-04T02:53:33Z
dc.date.available2013-12-04T02:53:33Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM080210301017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3494
dc.description.abstractHasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pedagang tradisional mempunyai cara sendiri-sendiri untuk dapat mempertahankan usahanya. Masingmasing pedagang tradisional cenderung mendirikan toko di depan rumah, karena dapat mempermudah mendapatkan calon pembeli dan juga mempermudah melakukan proses transaksi. Waktu dibukanya kedua toko juga beragam, bu. Lastri membuka tokonya mulai pukul 04.00 dini hari karena pada pagi hari bu.Lastri juga merangkap sebagai mlijo (berjualan sayur mayur dan ikan) di depan tokonya, lain dengan toko Anggun yang baru membuka tokonya pada pukul 08.00. Bu.Lastri dapat mempertahankan usahanya karena di tokonya dapat dilakukan proses barter, tawar menawar harga, melakukan promosi dengan cara “gethok tular”, bahkan menggunakan “orang pinter” untuk mendatangkan pembeli juga. Toko Anggun lebih mengutamakan keramahan dan kejujurannya kepada setiap pembeli, juga sering mengikuti pengajian dan organisasi untuk memperkenalkan barang-barang yang dijual di tokonya tersebut.en_US
dc.relation.ispartofseriesNIM 080210301017;
dc.subject“Strategi Pemasaran Pedagang Eceran di Desa Mojolebak Kabupaten Mojokerto”.en_US
dc.titleSTRATEGI PEMASARAN PEDAGANG ECERAN DI DESA MOJOLEBAK KABUPATEN MOJOKERTOen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record