dc.description.abstract | Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 1 Ajung
Kabupaten Jember dan pengalaman pada saat melaksanakan KK-PPL di sana, hasil
belajar siswa kelas VII A mata pelajaran matematika masih berada di bawah Standar
Kelulusan Minimal (SKM) yang telah ditentukan yaitu 70. Menurut keterangan dari
guru bidang studi matematika, beliau masih mendapatkan kendala dalam upaya
meningkatkan hasil belajar matematika diantaranya kurangnya motivasi siswa untuk
belajar matematika, siswa cepat lupa materi yang telah diajarkan karena kurangnya
pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan. Hal ini dikarenakan siswa kurang
terlibat aktif dalam pembelajaran dan lebih cenderung menerima apa saja yang
disampaikan guru.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah pelaksanaan
pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan
strategi rotating trio exchange. Dalam pembelajaran ini, siswa dituntuk untuk belajar
secara berkelompok dan nantinya akan terjadi perputaran atau pertukaran anggota
kelompok sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok baru pada setiap pergantian
masalah atau pertanyaan. Dengan adanya proses perputaran anggota kelompok dalam
mengkonstruksi konsep matematika, diharapkan dapat membangkitkan keaktifan
siswa sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna. Sedangkan tujuan dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif dengan strategi
rotating trio exchange serta menganalisis aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa.
viii
Penelitian ini menggunakan dua siklus dan tiap siklusnya mencakup empat
tahapan, yaitu perencanaan/perencanaan ulang, tindakan, observasi dan refleksi. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dan menggunakan
pendekatan kualitatif. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Ajung tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 39 siswa. Pemilihan subyek pada penelitian
ini berdasarkan pertimbangan bahwa kurangnya aktifitas siswa dan hasil belajar
matematika. Selain itu, siswa kelas VII A memiliki tingkat kecerdasan yang
heterogen (pandai, sedang dan kurang). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06
Mei 2013 – 20 Mei 2013. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Data yang diperoleh pada penelitian
dianalisis secara deskriptif kualitatif meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa,
ketuntasan hasil belajar, dan hasil wawancara.
Penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif
dengan strategi rotating trio exchange pada sub pokok bahasan keliling dan luas
bangun segitida dan segiempat berjalan dengan lancar dari pembelajaran 1 sampai
dengan 4. Pembelajaran ini berhasil meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Dari hasil observasi didapatkan pada siklus I rata-rata persentase aktivitas
siswa mencapai 68,12% (cukup aktif) dan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas
siswa mencapai 79,71% (aktif). Persentase rata-rata aktivitas guru pada siklus I
mencapai 81,95% (aktif) sedangkan pada siklus II mencapai 90,3% (sangat aktif).
Hasil analisis ketuntasan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif dengan strategi rotating trio exchange, pada siklus I mencapai 71,79%
dengan 11 siswa tidak tuntas belajar dan 28 siswa yang tuntas, dan pada siklus II
mencapai 87,18% dengan 5 siswa tidak tuntas belajar dan 34 siswa yang tuntas. Dari
hasil analisis yang didapatkan membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif dengan strategi rotating trio exchange efektif untuk digunakan dan dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa. | en_US |