dc.description.abstract | Kelompok tani perkebunan mempunyai potensi yang besar untuk di
kembangkan sesuai yang telah di canangkan pemerintah dalam Panca Yasa
pembangunan pertanian yang meliputi: (1) Pembangunan dan perbaikan
infrastruktur termasuk pembenihan dan riset, (2) Penguatan kelembagaan melalui
penumbuhan dan penguatan kelompok petani, (3) Penguatan modal dan skema
pembiayaan, (4) Revitalisasi system penyuluhan melalui penguatan lembaga dan
penyuluh, dan (5) Pengembangan pasar dan sampai pemasaran yang
menguntungkan petani. Masalah penguatan kelembagaan melalui penumbuhan
dan penguatan kelompok tani perlu di lakukan dan ditingkatkan dengan baik
karena kelompok tani merupakan sarana bagi petani untuk dapat berorganisasi dan
berkumpul serta menyelesaikan permasalahannya. Posisi petani di mata
masyarakat akan menjadi lebih baik dengan kuatnya kelembagaan di pedesaan,
dalam artian bahwa petani yang selama ini hanya melakukan kegiatan usahatani
saja ternyata mampu untuk berorganisasi secara baik dan benar. Namun,
kelompok tani perkebunan di Desa Pace memiliki permasalahan dalam
keterbatasan modal, sehingga beberapa kegiatan kelompok tani tidak dapat
berjalan dengan baik.
Penentuan daerah penelitian di lakukan secara sengaja (
purposive method)
dengan alasan bahwa Kecamatan Silo merupakan salah satu kecamatan penghasil
kopi terbesar di Kabupaten Jember. Metode penelitian yang di gunakan adalah
metode diskriptif dan analitik. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan metode
purposive sampling yaitu di Desa Pace Kecamatan Silo
dengan pertimbangan bahwa desa tersebur berpotensi penghasil kopi terbesar dan
mempunyai kelembagaan yang berpotensi seperti kelompok tani. Data penelitian
yang di gunakan adalah data primer dan sekunder yang di analisis dengan analisis
FFA (Force Field Analysis). Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelembagaan
di tempat penelitian dalam dua hal, yaitu: (1) peran kelompok tani perkebunan
terhadap anggotanya di Desa Pace Kecamatan Silo Kabupaten Jember, dan (2)
strategi pengembangan kelompok tani perkebunan di Desa Pace Kecamatan Silo
Kabupaten Jember.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peran kelompok tani
perkebunan di Desa Pace Kecamatan Silo Kabupaten Jember yang dinilai dari tiga
aspek kelembagaan yaitu aspek regulatif, aspek normatif dan aspek cultural
kognitif. Aspek regulatif kelompok tani perkebunan merupakan aturan dan sanksi,
aspek normatif kelompok tani perkebunan merupakan tanggung jawab unsur atau
komponen kelompok tani perkebunan dan aspek cultural kognitif kelompok tani
merupakan budaya dalam pertemuan, praktek kebun serta pemasaran hasil
perkebunan oleh anggota kelompok tani perkebunan yang hampir sama antara
kelompok tani satu dengan kelompok tani lainnya di karenakan memiliki latar
belakang yang sama, dan (2) hasil analisis FFA (Force Field Analysis)
menunjukkan bahwa faktor kunci keberhasilan pengembangan kelompok tani
perkebunan di Desa Pace adalah kemauan dan kemampuan pengurus, dan
kemauan dan kemampuan penyuluh. Sedangkan faktor kunci penghambat
keberhasilan pengembangan kelompok tani perkebunan adalah keterbatasan
modal dan mutu tidak sesuai dengan permintaan pasar. Selanjutnya, dapat
dirumuskan strategi pengembangan yang tepat sesuai berdasarkan evaluasi faktor
pendorong dan faktor penghambat untuk mendukung pengembangan kelompok
tani perkebunan di Desa Pace Kecamatan Silo Kabupaten Jember yakni
meningkatkan kerjasama dengan lembaga keuangan, meningkatkan mutu dengan
pola perawatan yang sesuai, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, dan
membina hubungan baik dengan lembaga-lembaga yang mendukung | en_US |