dc.description.abstract | Ada beberapa faktor yang mendorong meningkatnya perhatian terdapat
aplikasi biofertilizer di Indonesia akhir-akhir ini yaitu krisis ekonomi yang terjadi
pada tahun 1997, pencabutan subsidi pupuk oleh pemerintah pada tahun l99g dan
tumbuhnya kesadaran terhadap potensi pencemaran lingkungan melalui
penggunaan pupuk anorganik (kimia) yang berlebihan dan tidak efisien.
Pada budidaya kedelai edamame dihasilkan limbah (biomassa) daram
bentuk hijauan yang masih segar yang sangat melimpah. Dengan demikian
limbah ini masih bisa diolah dan ditingkatkan kualitasnya menjadi biofertilizer.
Rhizobia merupakan salah satu bakteri yang dapat dimanfaatkan untuk
memberikan nilai plus pada biofertilizer karena mampu menyediakan nitrogen
bagi tanaman kacang-kac angan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
bahan organik dan rhizobia terhadap pertumbuhan tanaman kedelai edamame
Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yaitu
biofertilizer dan rhizobia. Bahan organik yang digunakan adarah 2 faktor yaitu
150 tonlha dan 300 tanlha dan rhizobi a yangdigunakan adalah rhizobiaRl dan
R3' Parameter yang diamati adalah sifat kimia tanah,jumlah rhizobia dan mikrob
tanah dan aktivitas rhizobia serta pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, berat
basah tajuk, berat basah akar, berat kering tajuk, berat kering akar, jumlah daun.
berat polong sertia kandungan N total dan C-organik tanaman).
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik dan
rhizobia tidak meningkatkan jumlah nikogen total tanah tetapi mampu
meningkatkan jumlah mikrob total tanah dan jumlahnya stabil sampai minggu ke
6 dan tidak berbeda nyata mening(atkan parameter pertumbuhan tanaman kedelai
edamame yang meliputi tinggi tanaman, berat basah tajuk, berat basah akar, berat
kering tajuk, berat kering akar dan jumlah daun serta berat polongnya. | en_US |