HUBUNGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH DENGAN STATUS GIZI LEBIH PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH DI SDN KEPATIHAN 05, SDN JEMBER KIDUL 02, DAN SDK MARIA FATIMA
Abstract
Indonesia  kini  menghadapi  masalah  gizi  ganda.  Masalah  gizi  ganda  adalah  beban  masalah  gizi
yang  akan  kita  hadapi  menjadi  ganda  yaitu  masalah  gizi  kurang  dan  masalah  gizi  lebih.  Di  satu  sisi,
bangsa Indonesia masih harus  menanggulangi masalah  gizi  kurang  seperti  KEP.  Di  sisi  lain  kita  harus
waspada terhadap  munculnya  masalah  gizi  lebih  dalam  bentuk  penyakit  kegemukan,  diabetes,  jantung
dan  kanker  di  kelompok  masyarakat  mampu.  Status  gizi  lebih  dapat  menimbulkan  dampak
bermacam-macam  masalah  kesehatan  di  kemudian  hari,  termasuk  diabetes  tipe  2,  obstructive  sleep
apnea, hipertensi, dislipidemia, dan sindrom metabolik. Hal ini selanjutnya akan berdampak pada makin
meningkatnya angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Berat badan berlebih secara konsisten
berhubungan  dengan  risiko  penyakit  kardiovaskular.  Perubahan  level  berat  badan  juga  turut  memberi
perubahan pada level tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik. Peningkatan berat badan pada anak
berhubungan dengan risiko  terjadinya  peningkatan tekanan darah.  Tujuan  penelitian  untuk  mengetahui
hubungan peningkatan tekanan darah dengan status gizi lebih pada anak usia 7-10 tahun dan faktor yang
mempengaruhinya. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi baru mengenai kaitan antara
tekanan darah dengan status gizi lebih pada anak.
Penelitian  ini  termasuk  jenis  penelitian  Observasional  Analitik,  dengan  rancangan  studi  kasus
kontrol  dengan  matching.  Penelitian  telah  dilaksanakan  mulai  bulan  Maret  sampai  Oktober  2011.
Adapun jumlah sampel yang dikehendaki sebesar 782  responden dari 3 sekolah di kecamatan Kaliwates
yaitu  SDN  Kepatihan  05,  SDN  Jember  Kidul  02  dan  SDK  Maria  Fatima.  Pengambilan  sampel
berdasarkan  anak  yang  bersekolah  di  kecamatan  Kaliwates  dengan  kriteria  yang  telah  ditetapkan,
kemudian sampel diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darahnya.
Variabel  status  gizi  lebih  terbukti  secara  signifikan  memiliki  hubungan  bermakna  dengan
peningkatan tekanan darah sistolik  pada anak usia  7-10 tahun.  Anak dengan status  gizi  lebih  memiliki
risiko terjadi peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 7,79 kali dibandingkan dengan kelompok anak
dengan  status  gizi  normal.  Hasil  analisis  faktor  yang  mempengaruhi  tekanan  darah  dengan  hipertensi
sistolik menggunakan uji Chi Square menunjukkan nilai p > 0,005. Faktor riwayat pemberian ASI dan
riwayat pemberian susu botol terbukti tidak signifikan mempengaruhi peningkatan tekanan darah sistolik dalam penelitian ini atau dibutuhkan lebih banyak lagi kasus untuk membuktikannya.
Collections
- UT-Faculty of Law [6385]
