dc.description.abstract | Sawi adalah salah satu komoditas sayuran yang banyak diusahakan oleh
petani karena kandungan gizi dan nilai ekonomisnya. Salah satu kendala dalam
budidaya tanaman sawi adalah serangan OPT (Organisme Pengganggu
Tumbuhan). Gangguan hama merupakan salah satu kendala dalam upaya
mempertahankan dan meningkatkan produksi sawi karena dapat menurunkan
kualitas maupun kuantitas dari tanaman sawi. Salah satu hama yang menyerang
tanaman sawi adalah kumbang daun Phylotreta vitata. Pengendalian yang umum
dilakukan oleh petani adalah menggunakan pestisida sintetik, penggunaan
pestisida berlebih akan berdampak pada terganggunya keseimbangan ekosistem.
Oleh karena itu perlu adanya cara alternatif untuk mengendalikan hama pada
tanaman sawi, salah satunya adalah dengan menggunakan insektisida nabati.
Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui jenis insektisida nabati ekstrak
daun pacar cina, sirsat, srikaya, mahoni, dan mimba yang efektif mengendalikan
hama P. vitata pada tanaman sawi.
Penelitian dilakukan di Dusun Manggis desa Suko Rambi RT/RW 2/2
Kecamatan Suko Rambi Kabupaten Jember. Penelitian dimulai bulan Februari
sampai dengan bulan Mei 2012. Penelitian ini untuk mengetahui keefektifan
ekstrak daun pacar cina, sirsat, srikaya, mahoni, dan mimba terhadap intensitas
serangan dan jumlah populasi kumbang daun. Percobaan dilakukan dengan
menyemprot ekstrak daun pacar cina, sirsat, srikaya, mahoni, dan mimba dengan
konsentrasi (100 ml/L, 100 ml/L, 100 ml/L, 100 ml/L, dan 25 ml/L) pada tanaman
sawi dengan lebar plot 2 x 2 m yang berisi 80 tanaman sawi, kemudian dipilih 10
tanaman sampel secara acak pada tiap plot, aplikasi dilakukan sebanyak tiga kali.
Percobaan tiap ekstrak insektisida nabati diulang sebanyak empat kali (n=40).
Pengamatan terhadap intensitas serangan dan jumlah populasi hama dilakukan
setiap tiga hari setelah aplikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan ke-6 umur
tanaman 24 HST perlakuan insektisida nabati ektrak daun pacar cina berpengaruh
nyata terhadap intensitas serangan. Presentase intensitas serangan tertinggi
terdapat pada perlakuan (Kontropl) F0 sebesar 42%, sedangkan intensitas
serangan paling rendah adalah pada perlakuan ekstrak pacar cina dengan
intensitas serangan sebesar 30%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada
pengamatan ke-6 umur tanaman 24 HST, semua perlakuan menunjukkan tidak
ada interaksi dalam menekan jumlah populasi hama pada tanaman sawi.
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, ektrak daun pacar cina
mampu menekan intensitas serangan tertinggi pada aplikasi ke-3 pada umur
tanaman 24 HST dengan rata-rata presentase serangan 30%, sedangkan pada
pengaruh jumlah populasi semua perlakuan tidak berbeda atau non signifikan,
dengan jumlah populasi terrendah pada perlakuan ektrak daun pacar cina (F2) dan
ektrak daun mimba (F1) yaitu masing-masing rata-rata jumlah hama/10 tanaman
0,08 ekor, dan jumlah hama tertinggi pada perlakuan kontrol (F0) dengan jumlah
rata-rata hama/10 tanaman 0,28 ekor. | en_US |