EFEKTIVITAS BEBERAPA ISOLAT PSEUDOMONAD PENDARFLUOR UNTUK MENGENDALIKAN PENYEBAB PENYAKIT BUSUK BATANG BERLUBANG Erwinia carotovora subsp. carotovora PADA TEMBAKAU
Abstract
Penyakit busuk batang berlubang yang disebabkan oleh Erwinia
carotovora subsp. carotovora adalah salah satu penyakit penting pada tanaman
tembakau. Sampai saat ini penyakit tersebut belum ada obatnya, sehingga perlu
dicari agens hayati untuk mengandalikannya. Salah satu agens hayati yang telah
banyak dikenal adalah pseudomonad pendarfluor karena mudah diisolasi dan
diuji kemampuan antagonistiknya terhadap beberapa patogen. Meskipun
pseudomonad pendarfluor sudah banyak diteliti dan dikomersialkan, tetapi
pseudomonad pendarfluor umumnya bersifat antagonistik terhadap beberapa
macam patogen saja. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi pseudomomad
pendarfluor dari perakaran tanaman tembakau, kemudian mengujinya secara in
vitro dan in vivo.
Pseudomonad pendarfluor diisolasi dari empat lokasi yaitu Sukorambi
(SA), Gebang (GB), Sukowono (SC), Mumbulsari (MD). Uji in vitro dilakukan
dengan uji reaksi hipersensitif (HR), uji Gram, uji pembentukan pendarfluor dan
uji antagonis terhadap Erwinia carotovora subsp. carotovora pada media King’s
B. Uji in vivo dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan diamati
gejala serangan, masa inkubasi, dan keparahan penyakit.
Dari empat lokasi yaitu Sukorambi (SA), Gebang (GB), Sukowono (SC),
Mumbulsari (MD) diperoleh 45 isolat pseudomonad pendarfluor dan dipilh 12
isolat berdasarkan hasil pendarfluornya yang kuat. Semua isolat ini tidak
menunjukkan respon positif pada tanaman tembakau dan bersifat Gram negatif.
Semua isolat mampu menghambat perkembangan Erwinia carotovora subsp.
carotovora dengan diameter hambatang yang bervariasi. Isolat MD terutama MD2
menghasilkan diameter hambatan yang paling panjang yaitu 12,3 mm – 13,2 mm.
Pada uji ditunjukkan bahwa semua isolat tersebut mempunyai mekanisme
penghambatan yang bersifat bakteriostatik, terbukti dari menjadi keruhnya air
pepton setelah diinkubasikan 48 jam. Berdasarkan hasil skrining diameter
hambatan diperoleh tiga isolat untuk diuji secara in vivo. Pada tanaman tembakau
yang dinokulasikan 3 isloat psedomonad pendarfluor (GB3, SC2, dan MD2) dan
Erwinia carotovora subsp. carotovora pada batang, menunjukkan beberapaa daun
menjadi layu pada 9 hari setelah inokulasi (hsi). Isolat GB3 dan SC2
menunjukkan gejala awal 9 hsi sedangkan isolat MD2 menunjukkan gejala awal
15 hsi. Berarti isolat MD2 dapat menunda terjadinya gejala awal selamaa 6 hari
daripada isolat GB3 dan SC2. Isolat MD2 juga menunjukkan keparahan penyakit
yang lebih rendah yaitu 41,7% dibandingkan isolat GB3 (58,3%) dan isolat SC2
(58,4%). Jadi Isolat psedomonad pendarfluor yang berasal dari daerah
Mumbulsari, terutama isolat MD2 lebih efektif dalam mengendalikan
E. carotovora subsp. carotovora daripada psedomonad pendarfluor isolat GB3,
dan SC2 secara in vitro dan in vivo.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]