Show simple item record

dc.contributor.authorPuspa Ningrum
dc.date.accessioned2013-12-03T05:56:50Z
dc.date.available2013-12-03T05:56:50Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM072010101026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2914
dc.description.abstractIndonesia kaya akan sumber daya alam hayati yang bermanfaat dalam peningkatan kesehatan. Sumber daya alam hayati tersebut dapat dimanfaatkan salah satunya dalam bidang pengobatan. Penelitian yang telah dilakukan membuktikan beberapa tanaman memiliki kandungan quarsetin yang dapat menghambat virus RNA. Sebagai contoh misalnya benalu (Macrosolen cochinchinensis) memiliki kandungan quarsetin. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus famili Flaviviridae. DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dengan manifestasi klinis demam 5–7 hari nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, limfositosis, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan hemoragik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun benalu (Macrosolen cochinchinensis) dalam menurunankan jumlah limfosit pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinfeksi virus dengue. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest Posttest Control Group Design yang dibagi dalam 4 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Dosis ekstrak etanol pada ketiga kelompok perlakuan adalah 37,5 mg/100grBB/hari, 75 mg/100grBB/hari, dan 150 mg/100gr BB/hari, sedangkan kontrol negatifnya menggunakan aquades. Data yang diperoleh adalah selisih jumlah penurunan limfosit tikus putih sesudah dan sebelum diinfeksi virus DEN2. Data kemudian dianalisis variansi satu arah (one way anova) diikuti dengan uji Post Hoc dengan metode Least Significance Difference (LSD) dengan angka kepercayaan 95%Pada penelitian didapatkan rata-rata penurunan jumlah total limfosit tikus pada perlakuan 37,5 mg/100grBB/hari, 75 mg/100grBB/hari, dan 150 mg/100gr BB/hari berturut-turut adalah 5,958 x 10 ix 3 /mm 3 , 4,716 x 10 3 /mm 3 dan 4,591x10 Sedangkan pada kelompok kontrol negatif limfosit mengalami penurunan 2,689 x 10 3 /mm 3 Hasil analisis uji one way anova didapatkan α=0.000, karena nilainya lebih kecil dari 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan penurunan limfosit pada tikus putih yang diinfeksi virus dengue setelah diberi aquades dan ekstrak etanol daun benalu dengan dosis yang berbeda memiliki perbedaan yang bermakna. Perlakuan 1, 3 dan kontrol ekstrak etanol daun benalu memiliki kemampuan menurunkan jumlah limfosit yang berbeda secara bermakna, sedangkan pada kelompok perlakuan 2 terhadap 3 tidak memiliki perbedaan yang bermakna. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ekstrak etanol daun benalu (Macrosolen cochinchinensis) dapat menurunkan jumlah total limfosit tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinfeksi virus dengue. Dosis 37,5 mg/gr BB ekstrak etanol daun benalu (Macrosolen cochinchinensis) teruji paling efektif menurunkan jumlah total limfosit tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinfeksi virus dengue.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072010101026;
dc.subjectDAUN BENALU,LIMFOSIT TIKUS PUTIHen_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU (Macrosolen cochinchinensis) TERHADAP PENURUNAN JUMLAH TOTAL LIMFOSIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINFEKSI VIRUS DENGUEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record