Show simple item record

dc.contributor.authorYunia Alfi Nurdina
dc.date.accessioned2013-12-03T04:46:57Z
dc.date.available2013-12-03T04:46:57Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM091610101066
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2864
dc.description.abstractPrevalensi karies gigi di Indonesia telah mencapai 71,20%. Bakteri yang berkaitan dengan terjadinya karies adalah Streptococcus mutans dan Lactobacillus sp. S. mutans berperan dalam permulaan terjadinya karies gigi, sedangkan Lactobacillus sp berperan pada proses perkembangan dan kelanjutan karies. Spesies yang paling dominan diantara spesies Lactobacillus lain dalam menyebabkan karies gigi adalah Lactobacillus acidophilus; sehingga diperlukan upaya pengendaliannya dengan menggunakan bahan antibakteri dari alam. Pare merupakan tanaman yang mudah ditanam dan tumbuhnya tidak tergantung musim. Selain dikonsumsi, pare juga dimanfaatkan dalam bidang kesehatan karena kandungan dalam daun pare memiliki sifat antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun pare terhadap L. acidophilus dan konsentrasi minimal ekstrak daun pare yang masih mempunyai daya hambat terhadap L. acidophilus. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Ekstrak daun pare dibuat dengan cara maserasi menggunakan etanol. Sampel terbagi dalam dua kelompok kontrol (kontrol positif dan kontrol negatif) dan empat kelompok perlakuan (ekstrak daun pare konsentrasi 100%, 50%, 25%, dan 12,5%) dengan masing-masing kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 12 kali. Uji daya antibakteri yang digunakan adalah metode difusi sumuran (well diffusion method). Pada setiap media lempeng MRS-A yang sudah diinokulasi dengan L. acidophilus dibuat 6 lubang sumuran dan ke dalam masing-masing lubang dimasukkan ekstrak daun pare konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, aquades steril (kontrol negatif), dan Betadine viii Solution® (kontrol positif) dengan volume 5 μL pada setiap lubang. Selanjutnya seluruh petridish dimasukkan ke dalam desicator dan diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Setelah 24 jam diukur diameter zona hambatnya menggunakan jangka sorong. Analisis data menggunakan uji statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pare berbagai konsentrasi mempunyai daya hambat terhadap L. acidophilus. Ekstrak daun pare konsentrasi 100% adalah ekstrak daun pare yang mempunyai kemampuan terbesar dalam menghambat L. acidophilus, kemudian berturut-turut ekstrak daun pare konsentrasi 50%, 25%, dan 12,5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun pare mempunyai daya hambat terhadap L. acidophilus. Sedangkan konsentrasi minimal ekstrak daun pare yang masih mempunyai daya hambat terhadap L. acidophilus adalah konsentrasi 12,5%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101066;
dc.subjectEKSTRAK DAUN PARE, Lactobacillus acidophilusen_US
dc.titleDAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN PARE (Momordica charantia) TERHADAP Lactobacillus acidophilusen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record