dc.description.abstract | Salah satu mikroba penambat N nonsimbiotik yang berperan sebagai pupuk
hayati adalah Azotobacter. Penggunaan Azotobacter sebagai pupuk membutuhkan
media pembawa yang sesuai. Vinasse mengandung materi organik, potassium,
kalsium yang tinggi dan sejumlah nitrogen dan fosfor yang tinggi pula yang
berpotensi dapat dimanfaatkan sebagai media pembawa Azotobacter. Dengan
demikian pada penelitian ini masalah yang akan diteliti yaitu adalah bahwa apakah
dari hasil skrining dapat diperoleh isolat-isolat Azotobacter yang dapat beradaptasi
terhadap vinasse. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan isolat Azotobacter dari
lahan Perkebunan PG Jatiroto yang adaptif vinasse. Hasil penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi pengembangan mikrobiologi tentang pengetahuan daya adaptasi
berbagai isolat Azotobacter pada media vinasse. Selain itu dari penelitian ini
Azotobacter terpilih dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai agen hayati penyedia
nitrogen pada tanaman yang berbasis vinasse untuk pengembangan produksi
pertanian.
Penelitian ini menggunakan rancangan dasar penelitian deskriptif. Penelitian
dilaksanakan sesuai dengan tahapan yaitu (i) skrining isolat Azotobacter yang terdiri
dari isolasi Azotobacter dan identifikasi Azotobacter, dan (ii) pengamatan adaptasi
isolat Azotobacter yang diawali dari pembiakan isolat Azotobacter pada vinasse
murni, vinasse yang diencerkan dengan akuades dengan rasio 1:1 dan 1:2, dan
dilanjutkan dengan pembuatan kurva pertumbuhan isolat Azotobacter pada media
MA cair dan vinasse dengan pengenceran yang memungkinkan isolat dapat tumbuh.
Dalam penelitian ini, diperoleh 7 isolat bakteri Azotobacter yang berasal dari
lahan Perkebunan Tebu PG Jatiroto. Semua isolat tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda. Dari 7 isolat tersebut, satu isolat bakteri terbukti adaptif terhadap
vinasse yaitu isolat 1. Periode waktu pertumbuhan isolat 1 hingga mencapai fase
kematian pada media vinasse lebih lama dibandingkan pada media AMA. Jumlah
sel tertinggi isolat 1 pada media vinasse mencapai 4,2×10
13
CFU/ml pada inkubasi
72 jam sedangkan jumlah sel tertinggi isolat 1 pada media AMA jumlah sel tertinggi
mencapai 9,0×10
10
CFU/ml pada inkubasi 20 jam | en_US |