dc.description.abstract | Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Penguasaan
bahasa Indonesia yang baik dapat diketahui dari standar kompetensi yang meliputi
membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan (menyimak). Keempat
keterampilan ini harus ada di dalam diri setiap siswa, karena merupakan satu
kesatuan yang saling melengkapi.
Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran bahasa Indonesia yang
memegang peranan penting ialah pengajaran menulis. Menulis adalah salah satu
dari 4 keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa.
Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu
mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan
melalui bahasa tulis. Secara umum, tujuan pembelajaran keterampilan menulis,
yaitu siswa mampu mengomunikasikan ide atau gagasan/pendapat secara tertulis
ataupun sebagai kegiatan mengekspresikan ilmu pengetahuan, pengalaman hidup,
ide, imaji, dan apresiasi.
Sebagai salah satu jenis karangan yang diajarkan di sekolah, narasi
merupakan kegiatan menulis yang sangat penting dikuasai oleh siswa. Dengan
narasi, siswa dapat menceritakan kegiatan apa yang telah ia lakukan sehari-hari,
dapat menuliskan laporan kegiatan perjalanannya, dan yang paling penting dengan
karangan narasi siswa dapat meluapkan ekspresinya. Maka dari itu, penelitian ini
difokuskan pada karangan narasi.
Kondisi sebagaimana dikemukakan diperkuat oleh kenyataan bahwa
masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
8
yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Dari 37 siswa hanya 13 siswa yang
mendapat nilai ≥ 70, dan 24 siswa mendapat nilai < 70.
Permasalahan yang ditemukan di atas ditengarai karena guru
menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah dan hanya
memberikan contoh tulisan narasi. Selain itu siswa masih kurang memahami cara
penulisan karangan narasi. Oleh karena itu, perlu diterapkan media pembelajaran
yang sesuai dalam menulis karangan narasi.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis
adalah media cerita bergambar. Media cerita bergambar belum pernah digunakan
di SMPN2 Rambipuji. Penggunaan media cerita bergambar dalam menulis narasi
diharapkan dapat menciptakan inovasi baru serta memotivasi siswa dalam
pembelajaran. Selain itu, media cerita bergambar juga diharapkan dapat
mepermudah siswa dalam menyususn peristiwa narasi secara kronologis.
Kajian pada penelitian ini difokuskan pada proses dan hasil mengenai
keterampilan menulis narasi siswa dengan diterapkan media cerita bergambar.
Proses dan hasil yang dikaji terdiri atas dua rumusan masalah yaitu: 1)
bagaimanakah proses penerapan media cerita bergambar dalam meningkatkan
keterampilan menulis narasi pada siswa kelas VIIB SMPN 2 Rambipuji?. 2)
bagaimanakah hasil keterampilan menulis narasi setelah diterapkan media cerita
bergambar pada siswa kelas VIIB SMPN 2 Rambipuji?.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus, masing-masing dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan
dilaksanakan kolaborasi antara peneliti dan guru. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan metode tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan
menulis siswa.
Keterampilan menulis narasi siswa dapat diketahui bahwa adanya
peningkatan pada tiap siklus. Pada siklus I sebanyak 23 siswa (62%) yang
mendapat nilai ≥ 70 (KKM), kemudian pada siklus II sebanyak 34 siswa (92%)
yang mendapat nilai ≥ 70.
9
Hasil penelitian menunjukkan dalam proses pembelajaran dalam
mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, dan mengubah teks
wwawancara menjadi narasi mengalami peningkatan, siswa menjadi lebih aktif di
kelas. Hal ini disebabkan pada siklus II guru lebih membimbing siswa dalam
mengerjakan tugasnya secara individu dan bisa membangkitkan skemata siswa
dengan menggali kemampuan siswa tentang pengalamannya yang berkaitan
dengan wawancara dan menulis narasi.
Berdasarkan hasil penelitian diberikan saran: 1) bagi guru bidang studi
Bahasa dan Sastra Indonesia disarankan agar melakukan perencanaan yang
matang sebelum mengajar. Guru juga harus berusaha meningkatkan kemampuan
mengembangkan materi, menyampaikan materi dengan media ataupun metode
yang inovatif dan mampu mengelola kelas. Hal ini penting untuk memperbaiki
kualitas proses dan hasil KBM. 2) bagi siswa yang kurang paham terhadap materi
yang disampaikan guru hendaknya berani mengajukan pertanyaan. Siswa juga
diharapkan agar selalu memberikan kritikan dan saran terhadap cara mengajar
guru, sehingga dapat memperbaiki proses dan hasil KBM, dan 3) bagi peneliti lain
yang ingin melakukan penelitian sejenis dengan bahasan yang berbeda,
disarankan merencanakan pembelajaran seoptimal mungkin terutama pada
pengaturan alokasi waktu hendaknya seefisien mungkin. | en_US |