Ingin Menjadi Pribumi: Studi Tentang Strategi Adaptasi Orang-Orang Tionghoa Terhadap Ling kungan Politik, Sosial dan Budaya Di Kabupaten Situbondo.
View/ Open
Date
2013-12-03Author
Retno Winarni
A. Lilik Slamet Raharsono
Metadata
Show full item recordAbstract
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Strategi adaptasi yang
bagaimana yang dilakukan oleh etnis Tionghoa di Kabupaten Situbondo terhadap
lingkungan politilq sosial dan budayq Fa}tor-faktor apa yang menghambat dan
memperlancar proses adaptasi, dan apa dampak yang timbul akibat proses adaptasi
terhadap lingkungan politik,sosial, dan budaya terhadap kondisi keseharian etnis Tionghoa
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mendestripsikan tentang upaya
apa saja yang dilakukan oleh etris Tionghoa untuk beradaptasi terhadap lingkungan
politilqsosial, dan buday4 melacak berbagai faktor yang mengharuskan etnis Tionghoa
untuk beradaptasi terhadap lingkungan poltik,sosial dan buday4 melelusuri tentang
dampak yang timbul akibat proses adaptasi tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi partisipasi,
wawancara dan kepustakaan. Analisis yang digunakan meliputi analisis pendahuluan yang
dilakukan dengan analisis dokumenter dengan tujuan untuk menguji ketepatan literatur dan
analisis akhir dengan menguji keakuratan seluruh data baik data primer maupun sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adaptasi etris Tionghoa dengan
lingkungan politik, sosial, dan budaya sudah berlangsung lama namun baru intensif pada
zaman Orde Baru. Ada beberapa hal yang memghambat dan memperlancar adaptasi. Yang
menghambat proses adaptasi adalah perbedaan ras dan keterpisahan sosial budaya.
Kemudian faktor-faktor yang memperlancar integrasi adalah lama menetap, pendidikan,
namun yang paling berpengaruh adalah peraturan pemerintah terutama produk Orde Baru,
terutama peraturan tentang ganti nam4 agama dan kepercayaan serta adat istiadat orangoftulg
Tionghoa, yang mendorong orang-orzmg Tionghoa berintegrasi dengan masyarakat
pribumi. Adapun dampak integrasi adalah terjadinya asimilasi budaya antara budaya
ii
Tionghoa dengan budaya masyarakat pribumi Kemudian terjadinya kawin campur
(amalgamasi).
Beradasarkan hasil dan kesimpulan penelitian tersebut, disarankan agar ditinjau
kembali peraturan yang menyangkut masalah pendidikan, yrng membatasi anak-anak
orang-orang Tionghoa sekolah di sekolah negeri, perlunya pengembangan pemukiman
orang-orang Tiongho4 yang meryebar dan campurim serta mengurangi pemukiman yang
mengelompok yang hanya terdiri dari satu etnis. Perlunya penelitian tentang dampak dari
peraturan pemerintah terhadap proses pembauran antara orang-orang Tionghoa dengan
orang-orang pribumi.
Collections
- LRR-Hibah Fundamental [144]