Show simple item record

dc.contributor.authorGuntur Triananda
dc.date.accessioned2014-02-02T21:42:34Z
dc.date.available2014-02-02T21:42:34Z
dc.date.issued2014-02-02
dc.identifier.nimNIM072110101092
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27381
dc.description.abstractPertambangan batu piring merupakan salah satu pertambangan di kabupaten jember dimana batu piring menjadi komoditi utama kabupaten jember karena penjualan menembus pasar luar negeri (ekspor). Kegiatan pertambangan selain menimbulkan dampak positif juga menimbulkan dampak negatif, untuk itu diperlukan kegiatan manajemen risiko lingkungan untuk memperkecil dampak negatif dan meningkatkan dampak positif. Proses manajemen risiko lingkungan meliputi identifikasi risiko bahaya, penilaian risiko dan pengelolaan risiko. Identifikasi bahaya merupakan langkah awal dalam mengembangkan manajemen risiko lingkungan. Identifikasi bahaya adalah upaya sistematis untuk mengetahui adanya bahaya dalam aktivitas organisasi. Identifikasi bahaya merupakan landasan dari manajemen risiko, tampa melakukan identifikasi bahaya tidak mungkin melakukan pengelolaan risiko dengan baik. Identifikasi dari berbagai bahaya dan risiko di lingkungan dilakukan pada saat survei pendahuluan dengan cara melihat dan mengenal (walk through survey) kondisi lingkungan. Setelah identifikasi dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap bahaya tersebut. Penilaian risiko merupakan upaya untuk mengukur besarnya suatu risiko dan menetapkan status risiko tersebut. Status risiko diperoleh dari hasil perkalian antara probabilitas dan dampak. Dari status risiko akan diketahui mana risiko-risiko yang paling besar dan seterusnya sampai yang paling kecil. Berdasarkan hasil penilaian risiko dilakukan pengelolaan risiko untuk menanggulangi terjadinya risiko agar tidak menimbulkan dampak yang lebih parah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko lingkungan pertambangan batu piring. Desain penelitian observasional dan berdasarkan waktu penelitian termasuk cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 94 sampel yang diambil berdasarkan teknik simple random sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik wawancara dengan kuisioner dan observasi. Analisis data menggunakan metoda matriks untuk mengetahui besarnya potensi risiko lingkungan yang terjadi pada kegiatan pertambangan batu piring serta rencana pengelolaan yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian ini adalah risiko dari kegiatan pertambangan batu piring di desa bedadung meliputi risiko kerusakan dan pencemaran lingkungan, risiko kecelakaan kerja bagi pekerja tambang serta risiko penurunan nilai moralitas warga. Longsor dan pencemaran udara merupakan risiko tertinggi dari kegiatan pertambangan, sementara dampak yang telah terjadi selama kegiatan pertambangan berlangsung ialah dampak negatif dan positif. Dampak negatif yang terjadi adalah perubahan bentang lahan, pencemaran lingkungan dan rusaknya infrastruktur jalan. Dampak positif yang terjadi adalah membuka lapangan kerja baru, mengurangi jumlah pengangguran dan menambah penghasilan warga sekitar. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan ada pengelolaan lingkungan hidup baik dari sisi masyarakat, kelembagaan maupun aturan hukum sehingga lingkungan hidup di kabupaten jember tetap lestari.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072110101092;
dc.subjectLINGKUNGAN, PERTAMBANGANen_US
dc.titleANALISIS RISIKO LINGKUNGAN KEGIATAN PERTAMBANGAN BATU PIRING DI KABUPATEN JEMBER (Studi di Desa Bedadung Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record