Show simple item record

dc.contributor.authorHadi Wiratno
dc.date.accessioned2014-01-30T03:39:07Z
dc.date.available2014-01-30T03:39:07Z
dc.date.issued2014-01-30
dc.identifier.nimNIM060210391174
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27378
dc.description.abstractKualitas pendidikan di Indonesia masih mengkhawatirkan termasuk pendidikan dasar, hal tersebut terbukti dengan rendahnya kepedulian masyarakat akan arti pentingnya pendidikan. Pemerintah telah memprogramkan pemberian Bantuan Operasional sekolah (BOS) dalam rangka membebaskan biaya untuk pendaftaran, iuran bulanan sekolah, biaya ujian, bahan dan biaya praktek, namun pada kenyataannya masih saja kualitas belum sesuai yang diharapkan. Dengan adanya BOS membuka peluang bagi sekolah untuk memenuhi fasilitas pendukung sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai harapan. Keberadaan BOS diharapkan memberikan solusi terhadap masalah pendidikan, seperti minat anak-anak untuk sekolah, jumlah lulusan, jumlah siswa yang melanjutkan ke SMP, jumlah angka putus sekolah, sekolah yang bangunannya kurang layak, dan keterbatasan sarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan yang sudah berjalan perlu dilakukan penelitian untuk melihat apakah sudah berjalan sebagaimana mestinya seperti yang terdapat pada pedoman dasar pelaksanaan BOS. Apakah Pemaknaan positif terhadap program BOS tersebut mengalami penyimpangan dalam praktek atau tidak. Program BOS merupakan kebijakan pembangunan pendidikan yang meliputi peningkatan akses rakyat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas melalui peningkatan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau layanan pendidikan. Penelitian ini ingin mengetahui implementasi serta tingkat keberhasilan program BOS dalam penuntahsan wajib belajar. Berdasarkan hasil penlitian program BOS di Kecamatan Kaliwates dapat mengurangi anak yang putus sekolah dan mengurangi jumlah anak atau siswa yang tidak melanjutka ke jenjang SMP. Evaluasi hasil penelitian mengenai Evaluasi program BOS di Kecamatan Kaliwates berdasarkan aspek jumlah siswa rata-rata mencapai 50%. Ketercapain keberhasilan program BOS berdasarkan aspek jumlah siswa belum berhasil karena pihak sekolah belum mampu memotivasi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya dalam rangka Wajar 9 tahun. Sedangkan ketercapaian tingkat keberhasilan program BOS berdasarkan aspek jumlah lulusan SD tidak berhasil rata-rata mencapai 45%, hal tersebut dikarenakan kurangnya dorongan kepada siswa untuk menuntaskan masa studinya. Ketercapainan tingkat keberhasilan program BOS berdasarkaan aspek jumlah siswa yang melanjutkan ke SMP rata-rata mencapai 54%, artinya bahwa program BOS telah berhasil memotivasi siswa untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Keadaan ini merupakan prestasi bagi sekolah yang sangat peduli dengan pendidikan. Tingkat keberhasilan program BOS berdasarkan aspek jumlah siswa putus sekolah (drop out). Sebelum adanya program BOS tahun 2004 jumlah siswa yang (drop out) tidak ada. Sedangkan sesudah adanya BOS pada tahun 2007 juga tetap tidak ada siswa yang (drop out). Jadi dapat disimpulkan bahwa keberhasilan program BOS berhasil, hal ini dibuktikan bahwa sebelum dan sesudah adanya program BOS jumlah siswa yang (drop out) tidak ada. Melihat ketercapain tingkat keberhasilan program BOS berdasarkan jumlah siswa yang (drop out) ternyata telah berhasil memberikan dampak yang berarti sehingga selama masa studi tidak ada indikasi siswa yang putus sekolahen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210391174;
dc.subjectOPERASIONAL SEKOLAH, WAJIB BELAJARen_US
dc.titleEVALUASI DAMPAK BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERHADAP PENUNTASAN PROGRAM WAJIB BELAJAR DI UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record