Show simple item record

dc.contributor.authorGustiya Karyaningsih
dc.date.accessioned2014-01-30T03:34:21Z
dc.date.available2014-01-30T03:34:21Z
dc.date.issued2014-01-30
dc.identifier.nimNIM060210192077
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27376
dc.description.abstractFisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam Pembelajaran konvensional dalam prakteknya cenderung mengacu pada pandangan behavioristik. Proses pembelajaran konvensional ini cenderung terpusat pada guru, sehingga siswa menjadi pasif. Peran guru hanya mengajarkan materi yang berorientasi pada hasil belajar tanpa memperhatikan bagaimana proses pembelajaran terjadi. Dengan kata lain siswa ditempatkan sebagai objek dalam suatu pembelajaran. Pada umumnya, metode yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran fisika adalah metode ceramah, dengan kegiatan belajar mengajar fisika yang berlangsung searah yaitu guru sebagai pusat kegiatan, sedang siswa diposisikan sebagai obyek yang akan selalu menerima apa yang disampaikan oleh guru.Hal ini menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang kurang menarik bagi siswa disebabkan fisika selalu identik dengan menghafal rumus dan ketika pembelajaran siswa cenderung pasif. SMA Negeri 1 Kencong adalah salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Jember. Berdasarkan observasi kegiatan belajar mengajar yang terjadi di SMA Negeri 1 Kencong, Terlihat kurang bisa diterima siswa dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari : 1) Guru hendaknya tidak menyajikan materi pelajaran fisika dalam bentuk yang membuat siswa bersikap pasif, melainkan harus diatur sehingga mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu pada pembelajaran fisika diharapkan siswa dapat belajar merumuskan masalah, untuk menarik siswa lebih aktif berfikir dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan strategi pembelajaran harus mampu membuat siswa berfikir aktif dan tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa berfikir aktif untuk memperoleh suatu konsep dibantu pertanyaan-pertanyaan dari teman sebaya adalah Pendekatan STM (saint Tehnologi Masyarakat) Tujuan dari penelitian ini adalah: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kencong. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random sampling. Rancangan penelitian menggunakan post-test control design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Independent Sample t-tes untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, sedangkan menggunakan persentase aktivitas klasikal untuk menjawab rumusan masalah yang kedua. Analisis data menggunakan SPSS 16 menunjukkan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol. Setelah dikonsultasikan pada taraf signifikasi 5% hasilnya 0,001>0,000. Dengan demikian rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan hasil belajar kelas control. Hasil analisis aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan Pendekatan STM Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar fisika yang menggunakan Pendekatan Sains Tehnologi dan Masyarakat dengan penilaian portofolio pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kencong. 2. Pendekatan Sains Tehnologi dan Masyarakat dengan penilaian portofolio dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kencong selama mengikuti pembelajaran.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210192077;
dc.subjectPORTOFOLIO, EMBELAJARANen_US
dc.titlePENERAPAN PENDEKATAN STM ( DI SMAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record