dc.description.abstract | Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal
(sekolah) saat ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik terhadap suatu
mata pelajaran, salah satunya mata pelajaran fisika. Berdasarkan hasil studi
International Study Center (ISC) bahwa prestasi fisika siswa di Indonesia hanya
berada di peringkat ke-37 dari 44 negara peserta. Rendahnya daya serap tersebut
diantaranya disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai
dengan hakekat fisika. Salah satu model pembelajaran yang relevan diterapkan dalam
pembelajaran fisika adalah model Cooperative Learning teknik berkirim salam dan
soal. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: (1) Adakah perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar fisika yang menggunakan model Cooperative Learning
teknik berkirim salam disertai pembuatan soal dengan pembelajaran konvensional di
SMP?; (2) Seberapa besar ketuntasan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Cooperative Learning teknik berkirim salam disertai pembuatan soal dalam
pembelajaran fisika di SMP?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengakaji
ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika yang menggunakan
model Cooperative Learning teknik berkirim salam disertai pembuatan soal dengan
pembelajaran konvensional di SMP; (2) Untuk mengkaji besarnya ketuntasan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model Cooperative Learning teknik berkirim
salam disertai pembuatan soal dalam pembelajaran fisika di SMP.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian
dilaksanakan di SMP Negeri 12 Jember, populasi penelitian adalah siswa kelas VII.
vii
Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan
sampel penelitian dengan cluster random sampling, kemudian diperoleh 2 kelas
sebagai kelas eksperimen yaitu kelompok siswa yang menerima pembelajaran fisika
dengan menggunakan model Cooperative Learning teknik berkirim salam dan soal
dan kelas kontrol sebagai kelompok siswa yang menerima pembelajaran
konvensional. Desain penelitian menggunakan control group pre-test and post-test
design. Metode pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, wawancara dan
tes. Analisa data yang dilakukan yaitu; (1) uji t
untuk mengetahui perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar fisika yang menggunakan model Cooperative Learning
teknik berkirim salam dan soal dengan pembelajaran konvensional ; (2) uji
ketuntasan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Cooperative Learning
teknik berkirim salam dan soal.
Analisis data yang menggunakan uji t
test
test
menunjukkan bahwa hasil t
=
3,17 dan t
tabel
= 1,99, sehingga t
hitung
> t
. Jadi ada perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar fisika yang menggunakan model Cooperative Learning teknik berkirim
salam dan soal dengan pembelajaran konvensional. Tingkat ketuntasan hasil belajar
pada kelas eksperimen secara klasikal sebesar 82,2 %, sedangkan pada kelas kontrol
sebesar 47,8 %.
tabel
Kesimpulan dari penelitian ini adalah; (1) Hasil belajar pada pembelajaran
fisika dengan menggunakan model Cooperative Learning teknik berkirim salam
disertai pembuatan soal lebih baik daripada hasil belajar pada pembelajaran
konvensional; (2) Ketuntasan pembelajaran fisika dengan menggunakan model
Cooperative Learning teknik berkirim salam disertai pembuatan soal lebih tinggi dari
kelas kontrol, bahkan untuk kelas eksperimen masuk dalam kategori tuntas secara
klasikal. | en_US |