Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Nurfadilah
dc.date.accessioned2014-01-29T19:47:56Z
dc.date.available2014-01-29T19:47:56Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM070110201025
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27287
dc.description.abstractSetelah dilakukan analisis struktural dan pragmatik yang ditekankan pada aspek humaniora terhadap novel Maimunah Cinta Sang Perawan karya Vanny Chrisma W selanjutnya disimpulkan sebagai berikut. Analisis struktural meliputi judul, tema, penokohan dan perwatakan, konflik, latar dapat disimpulkan sebagai berikut. Judul novel Maimunah Cinta Sang Perawan karya Vanny Chrisma W menunjuk pada tokoh utama yaitu Maimunah. Tema mayor novel Maimunah Cinta Sang Perawan karya Vanny Chrisma W adalah kegagalan seseorang menentang kodratnya. Tema ini didukung oleh tema minor, yaitu (1) Tanggung jawab seorang kakak kepada adiknya, (2) Kebahagiaan membutuhkan kesabaran. Tema-tema minor tersebut mendukung tema mayor, sehingga tercipta kesatuan yang tematis. Tokoh utama novel Maimunah Cinta Sang Perawan adalah Maimunah. Maimunah berwatak bulat atau round character. Tokoh tambahan yang berperan mendukung tokoh utama adalah Habibah, ustad Yusuf, Raka, Syamsuri, Zumar. Habibah berwatak bulat atau round character . Ustad Yusuf berwatak bulat atau round character. Raka berwatak datar atau flat character. Syamsuri berwatak bulat atau round character. Zumar berwatak bulat atau round character. Tokoh-tokoh cerita yang berwatak datar dan bulat tersebut, menjadikan novel ini semakin hidup. Konflik novel Maimunah Cinta Sang Perawan meliputi konflik fisik dan konflik batin. Konflik fisik terdiri atas konflik antara manusia dan manusia dan konflik antara manusia dan masyarakat. Konflik antara manusia dan manusia terjadi antara Maimunah dan Habibah, Maimunah dan Zumar, Maimunah dan ustad Yusuf. Konflik manusia dan masyarakat terjadi antara Maimunah dan penduduk di kampungnya. Konflik batin meliputi seseorang dengan kata hatinya dialami oleh 101 Maimunah. Konflik-konflik tersebut dapat menciptakan ketegangan, kedinamisan, sehingga cerita menjadi hidup dan menarik. Latar novel Maimunah Cinta Sang Perawan meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat yang digambarkan pengarang adalah Masjid AlAmin, di halaman masjid, terminal, dan rumah sakit. Latar waktu meliputi malam hari dan pagi. Latar sosial yaitu lingkungan masyarakat religius dan kalangan kelas ke bawah. Keberadaan latar-latar tersebut membuat cerita terasa jelas, konkrit dan mudah dipahami, sehingga pembaca seolah-olah berada di dalamnya. Dari uraian tersebut, diketahui bahwa antara satu unsur dengan unsur yang lain mempunyai keterkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh. Analisis pragmatik berupa analisis humaniora yang meliputi manusia dan cinta kasih, manusia dan penderitaan, manusia harapan, manusia dan tanggung jawab, manusia dan kegelisahan. Analisis humaniora tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut. Aspek manusia dan cinta kasih terdiri atas kasih sayang, kemesraan, belas kasihan, pemujaan. Kasih sayang diberikan Raka, Ustad Yusuf, Habibah kepada Maimunah. Maimunah memberikan kasih sayang kepada Syamsuri. Kemesraan dialami oleh Maimunah dan ustad Yusuf. Maimunah mendapatkan belas kasihan dari Raka dan ustad Yusuf. Pemujaan dilakukan oleh Maimunah. Manfaat yang diperoleh setelah menganalisis manusia dan cinta kasih yakni, cinta kasih yang tulus dan ikhlas akan meringankan permasalahan dan penderitaan orang lain, menciptakan kebahagiaan, rasa tenang, dan kedamaian. Aspek manusia dan penderitaan meliputi penderitaan dan rasa sakit. Penderitaan terdiri atas penderitaan lahir, penderitaan batin, dan penderitaan lahir batin. Penderitaan lahir dialami oleh Maimunah. Penderitaan batin dialami oleh ustad Yusuf dan Maimunah. Penderitaan lahir batin dialami oleh Maimunah. Rasa sakit terdiri atas sakit hati, sakit syaraf, dan sakit fisik. Maimunah mengalami rasa sakit hati, sakit syaraf, dan sakit fisik. Ustad Yusuf mengalami sakit hati. Syamsuri mengalami sakit fisik. Manfaat yang diperoleh setelah menganalisis aspek manusia dan penderitaan yaitu setiap manusia hendaknya menghormati hak orang lain; pemaksaan kehendak terhadap orang lain akan menyebabkan penderitaan; setiap manusia hendaknya saling menolong, karena dapat meringankan permasalahan dan penderitaan yang dialami. Aspek Manusia dan Tanggung Jawab meliputi: pengabdian, kesadaran, dan pengorbanan. Pengabdian ada tiga macam bentuknya, yakni pengabdian terhadap keluarga, pengabdian terhadap masyarakat, dan pengabdian terhadap Tuhan. Maimunah melakukan pengabdian terhadap keluarga dan pengabdian terhadap Tuhan. Ustad Yusuf melakukan pengabdian terhadap masyarakat. Kesadaran dimiliki oleh Zumar, Maimunah, Syamsuri, dan Habibah. Pengorbanan dilakukan oleh Maimunah dan ustad Yusuf. Manfaat setelah menganalisis aspek Manusia dan Tanggung Jawab yaitu: setiap manusia harus menjalankan tanggung jawab masingmasing sesuai dengan perannya, karena hal tersebut dapat menciptakan kondisi yang teratur, tercapai tujuan yang diinginkan, sehingga keharmonisan dan kedamaian dapat terwujud. Aspek manusia dan harapan novel Maimunah Cinta Sang Perawan terdiri atas harapan dan kepercayaan. Harapan terdiri atas harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup dimilki oleh Maimunah. Harapan untuk memperoleh keamanan dimiliki oleh Maimunah. Harapan untuk memperoleh hak dan kewajibaan untuk mencintai dan dicintai dimiliki oleh ustad Yusuf dan Maimunah. Kepercayaan terdiri atas kepercayaan kepada diri sendiri dan kepercaayaan kepada orang lain Kepercayaan kepada diri sendiri dimiliki oleh Maimunah. Kepercayaan kepada orang lain didapatkan Habibah dari orang tuanya. Habibah memberikan kepercayaan kepada ustad Yusuf. Ustad Yusuf memberikan kepercayaan kepada Maimunah. Maimunah memberikan kepercayaan kepada Raka. Manfaat yang diperoleh setelah menganalisis manusia dan harapan adalah setiap manusia harus berjuang dengan kesabaran, optimis, dan bekerjasama dengan orang lain yang dipercaya untuk Aspek manusia dan kegelisahan yang terdiri atas kegelisahan dan ketidakpastian. Kegelisahan dialami oleh Maimunah, ustad Yusuf, dan Habibah. Ketidakpastian dialami oleh Maimunah. Manfaat setelah menganalisis aspek manusia dan kegelisahan yaitu, manusia hendaknya memikirkan dengan sungguh-sungguh segala keputusan yang akan diambil, supaya tidak menimbulkan kegelisahan. Nilai-nilai humaniora meliputi manusia dan cinta kasih, manusia dan penderitaan, manusia dan tanggung jawab, manusia dan harapan, manusia dan kegelisahan menjadikan novel Maimunah Cinta Sang Perawan terasa humanis. Aspek-aspek humaniora yang terkandung di dalamnya dapat mempengaruhi pembaca untuk menjadi manusia yang lebih manusiawi. Manusia yang manusiawi yaitu: 1) manusia yang memperlakukan manusia lain sebagaimana kodratnya. Setiap manusia pasti memiliki perasaan sehingga ingin diperlakukan dengan baik, ingin dihormati, dan dihargai; 2) manusia yang mampu menundukan nafsunya atas akalnya, sehingga segala tindakannya merupakan hasil pemikiran yang matang ; 3) manusia yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. 4) manusia yang memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan yang menciptakannya. Unsur-unsur struktural, baik tema, penokohan dan perwatakan, konflik, dan latar dalam novel tersebut disusun sedemikian rupa dan mengandung aspek-aspek humaniora yang bermanfaat bagi pembaca sebagai refrensi dalam bersikap dan melakukan tindakan di dalam kehidupan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070110201025;
dc.subjectRA NOVEL MAIMUNAH CINTA SANG PERAWANen_US
dc.titleANALISIS HUMANIORA NOVEL MAIMUNAH CINTA SANGPERAWAN KARYA VANNY CHRISMA Wen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record