Show simple item record

dc.contributor.authorAprilia Sugus Sasmita
dc.date.accessioned2014-01-29T16:35:58Z
dc.date.available2014-01-29T16:35:58Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM030210302287
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27247
dc.description.abstractModel Pembelajaran Round Table dan Metode Problem Posing adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok kecil di mana meja disusun dengan formasi bundar atau melingkar, setiap kelompok diberikan soal buatan guru untuk dikerjakan oleh kelompok di meja masing-masing. Setelah itu setiap kelompok merumuskan soal baru yang mirip dengan soal buatan guru dengan taraf kesulitan yang berbeda, untuk selanjutnya diputar secara berurutan. Dalam hal ini siswa dituntut untuk membuat pertanyaan berdasarkan informasi yang telah dibuat oleh guru. Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana cara kerja pembelajaran model Round Table dengan menggunakan metode Problem Posing pada siswa kelas X-4 semester genap di SMA Negeri 1 Arjasa – Jember tahun pembelajaran 2006/2007. Tujuan selanjutnya adalah mengetahui seberapa besar efektivitas Pembelajaran model Round Table dengan menggunakan metode Problem Posing pada siswa kelas X-4 semester genap di SMA Negeri 1 Arjasa – Jember tahun pembelajaran 2006/2007. Pelaksanaan dari penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 Mei 2007 sampai dengan tanggal 19 Juni 2007. Penelitian ini menggunakan metode purposive area yaitu di SMA Negeri 1 Arjasa – Jember pada siswa kelas X-4 semester genap tahun pembelajaran 2006/2007. metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, metode ceramah dan metode tes. Dari metode observasi ini diketahui bahwa siswa kelas X-4 lebih wajib diberikan model pembelajaran Round Table dengan menggunakan metode Problem Posing karena dari hasil observasi awal nilia yang diperoleh oleh siswa tersebut dianggap lebih kecil dari kelas lain dan kelas tersebut dianggap tidak mengalami ketuntasan nilai belajar. Dari hasil wawancara diperoleh informasi baik dari guru mata pelajaran ataupun siswa bahwa pembelajaran ini sangat menyenagkan karena siswa lebih aktif dan nilai yang dicapai bisa meningkat. Sedangkan pada metode tes nilai yang diperoleh siswa meningkat. Cara Kerja pembelajaran ini adalah Guru membentuk siswa dalam 7 kelompok kecil dimana masing-masing kelompok terdiri atas 5-6 anggota. Setiap kelompok diberi soal buatan guru untuk dikerjakan dalam 1 lembar kertas, setelah selesai mengerjakan masing-masing kelompok harus merumuskan soal baru dan soal buatan guru serta buatan kelompok diserahkan pada kelompok berikutnya secara berurutan hingga selesai. Setelah selesai melakukan kegiatan tersebut guru mengevaluasi pekerjaan dari masing-masing kelompok. Guru juga memberikan perhargaan pada kelompok ataupun individu yang dianggap lebih baik. Penghargaan terbaik kelompok diberikan pada kelompok I dan Kelompok IV. Penghargaan pada individu diberikan pada Prio Latiful Anwar, karena kelompok tersebut dianggap memiliki nilai yang lebih baik dan kelompok tersebut memiliki kemampuan menjawab lebih cepat dari kelompok lain dengan hasil yang memuaskan. Sedangkan pada individu siswa adalah dia dianggap lebih aktif dalam KBM dan nilai yang dimilikinya lebih bagus dari teman yang lain. Dalam pembelajaran Model Round Table dengan menggunakan Metode Problem Posing merupakan pembelajaran yang interaktif dimana siswa dituntut lebih aktif dalam bekerja kelompok untuk menjawab soal buatan guru dan membuat soal baru serta menjawab soal dari kelompok lain Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh harga thitung = 26, 903937, pada tabel distribusi t pada taraf signifikan 5 % dengan db 39 diperoleh harga ttabel = 2,021dari hasil diatas diperoleh bahwa thitung lebih besar dari ttabel sehingga hipotesis nihil ( Ho ) diterima dan Hipotesis Alternatif ( Ha ) ditolak. Jadi ada perbedaan yang signifikan antara tes awal dan tes akhir pada pembelajaran Model Round Table dengan menggunakan Metode Problem Posing.Pada uji efektivitas nilai yang diperoleh adalah nilai rata-rata pre-test sebesar 59,07, nilai rata-rata post-test 1 sebesar 79,07, nilai rata-rata post-test 2 sebesar 80,07. Tingkat ketuntasan siswa secara keseluruhan dari hasil pre-test ke post-test I dan post test 2 adalah 89,74 %. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Model Round Table dan Metode Problem Posing cukup efektif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran sejarah karena hasil belajar yang didapat oleh siswa mengalami peningkatanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries030210302287;
dc.subjectEfektivitas Pembelajaran Model Round Tableen_US
dc.titleEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODEL ROUND TABLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS X-4 SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 1 ARJASA-JEMBER TAHUN PEMBELAJARAN 2006/2007en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record