Show simple item record

dc.contributor.authorMotik Indrasari
dc.date.accessioned2014-01-29T16:11:52Z
dc.date.available2014-01-29T16:11:52Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM031510201101
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27241
dc.description.abstractKelangkaan pupuk yang terjadi di Jember terjadi antara musim tanam 2006/2007 yaitu pada musim tanam ketiga. Hal ini disebabkan belum ada penambahan kuota di Kabupaten Jember. Dampak kelangkaan pupuk yang terjadi di daerah Jember khususnya di Desa Lengkong dan Desa Suco Kecamatan Mumbulsari memunculkan masalah yaitu mempengaruhi sikap petani dan tingkat produktivitas dalam usahataninya. Penelitian ini bertujuan yaitu (1) untuk mengetahui dampak kelangkaan pupuk terhadap sikap petani dalam penggunaan pupuk urea, (2) faktor yang berkorelasi dengan sikap, (3) perbedaan produktivitas sebelum dan sesudah kelangkaan pupuk. Penelitian ini dilakukan di Desa Lengkong dan Desa Suco Kecamtan Mumbulsari Kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, korelasional, dan komparatif. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode Disproportionate Stratified Random Sampling yaitu metode acak tidak berimbang yaitu pengambilan sampel dengan memisahkan terlebih dahulu elemen-elemen populasi ke dalam kelompok. Kelompok ini dibagi menjadi tiga komoditas yaitu padi, jagung, dan tembakau. Dalam hal ini, peneliti mengambil sampel sebesar 30 petani dari total populasi petani masing-masing komoditas tersebut sebesar 425 dan sampel pada masing-masing komoditas. Data penelitian yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dianalisis dengan indikator-indikator, Rank Spearman, dan Uji Beda Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap petani pada usahatani padi dan jagung tidak mengurangi penggunaan pupuk urea walaupun adanya kelangkaan pupuk, begitu pula dengan petani tembakau mereka tidak mengurangi pengunaan pupuk urea. Sikap petani dalam penggunaan pupuk urea pada usahatani padi, jagung, dan tembakau dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya modal, pendapatan, pengalaman, umur, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga, sarana komunikasi dan harga pupuk. Pada usahatani padi dan jagung faktor yang berkorelasi terhadap sikap penggunaan pupuk adalah faktor pengalaman, sedangkan faktor lain tidak berkorelasi dengan sikap petani karena petani tetap menggunakan pupuk urea tanpa mengurangi dosisnya. Usahatani tembakau tidak ada faktor yang berkorelasi dengan sikap dalam penggunaan pupuk urea. Hal ini terlihat bahwa petani tetap penggunaan pupuk urea. Kelangkaan pupuk yang terjadi di Kecamatan Mumbulsari menyebabkan usahatani padi mengalami perbedaan produktivitas yang sangat nyata sebesar -4,082 artinya adanya penurunan tingkat produktivitas usahatani, usahatani jagung juga mengalami perbedaan yang sangat nyata sebesar -4,794, sedangkan usahatani tembakau perbedaan produktivitas sebesar -3,440. Hal ini dikarenakan keterlambatan dalam pemberian pupuk urea pada komoditi sehingga menyebabkan produksi yang dihasilkan menjadi menurun.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031510201101;
dc.subjectKelangkaan Pupuk Urea Bersubsidien_US
dc.titleDAMPAK KELANGKAAN PUPUK UREA BERSUBSIDI TERHADAP SIKAP PETANI DAN PRODUKTIVITAS USAHATANIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record