Show simple item record

dc.contributor.authorMoh. Yoki Sugiantoro
dc.date.accessioned2014-01-29T15:32:51Z
dc.date.available2014-01-29T15:32:51Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM052110101006
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27228
dc.description.abstractHipertensi merupakan penyakit tertinggi di RSD dr. Soebandi pada tahun 2009. Merokok merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit hipertensi sehingga permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu adakah hubungan antara kebiasaan merokok (jumlah rokok, lama merokok, jenis rokok dan cara menghisap rokok) dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun ke atas di RSD dr. Soebandi Jember. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan merokok (jumlah rokok, lama merokok, jenis rokok dan cara menghisap rokok) dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun ke atas di RSD dr. Soebandi Jember serta untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebiasaan merokok (jumlah rokok, lama merokok, jenis rokok dan cara menghisap rokok) dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun ke atas di RSD dr. Soebandi Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian case control yaitu penelitian survai analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan restrospektive. Populasi dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu populasi kasus dan populasi kontrol. Populasi kasus adalah seluruh pasien laki-laki perokok berusia 40 tahun di RSD dr. Soebandi Jember selama tanggal 23 agustus - 30 september 2010 yang menderita hipertensi sedangkan populasi kontrol adalah seluruh pasien laki-laki perokok berusia 40 tahun di RSD dr. Soebandi Jember selama tanggal 23 agustus - 30 september 2010 yang tidak menderita hipertensi. Sampel yang diambil sejumlah 78 orang kasus (mengalami hipertensi) dan 78 orang kontrol (tidak mengalami hipertensi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan angket sedangkan data sekunder diambil dari bagian rekam medik RSD dr. Soebandi Jember. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji Regresi Logistik dengan derajat kemaknaan ( ) = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah jumlah rokok yang dihisap (p = 0,000, OR= 5,754), lama menghisap rokok (p = 0,000, OR= 8,641), jenis rokok (p = 0,002, OR= 2,831), cara menghisap rokok (p = 0,000, OR= 1,950. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara kebiasaan merokok (jumlah rokok, lama merokok, jenis rokok dan cara menghisap rokok) dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun keatas di RSD dr. Soebandi Jember. Saran yang dapat penulis ajukan terkait dengan temuan dalam penelitian ini antara lain : 1) Pihak penyedia pelayanan kesehatan terutama rumah sakit diharapkan memberikan pendidikan dan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang bahaya rokok dengan pembagian leaflet pada setiap pasien yang berkunjung, 2) Dalam pemberian penyuluhan secara langsung hendaknya materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti pasien, 3) Perlu adanya penelitian yang lain seperti hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian PJK maupun hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052110101006;
dc.subjectKebiasaan Merokok,Hipertensien_US
dc.titleHUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 40 TAHUN KE ATASen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record