Show simple item record

dc.contributor.authorMohammad Harianto
dc.date.accessioned2014-01-29T13:03:00Z
dc.date.available2014-01-29T13:03:00Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM062110101016
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27160
dc.description.abstractTB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, Penyakit TB adalah penyakit kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia, Word Health Organization (WHO) dalam Annual Report on Global TB control 2003 menyatakan terdapat 22 negara dikategorikan sebagai High Burden Countries terhadap TB. Penyakit ini dapat terjadi dimana saja di seluruh dunia, dan rentan penyebarannya karena sifatnya sebagai airborne infection, dimana pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Pada pasien dengan tuberkulosis, sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Berbagai upaya dan program pengobatan TB telah dilakukan, baik secara regional maupun secara international, akan tetapi sampai sekarang masih saja ditemukan adanya kegagalan pengobatan TB. Jumlah penderita TB di Kabupaten Jember tertinggi tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Tanggul, Pakusari, Kencong, Puger dan Sumberjambe. Berdasarkan data Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember, kasus TB di Kecamatan Sumberjambe mengalami peningkatan sebesar 19 % pada tahun 2010. Bahkan, Kecamatan Sumberjambe menduduki peringkat pertama jumlah kejadian TB di antara daerah-daerah di sekitarnya meliputi Ledokombo dan Sukowono atau sebanyak 96 %, Ledokombo berada di peringkat kedua, disusul Sukowono di peringkat ketiga. Peningkatan kasus tersebut dikarenakan di Puskesmas Sumberjambe terdapat suatu paguyuban yang aktif untuk terus mencari kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe, paguyuban tersebut bernama Paguyuban TB Sayang Paru. Puskesmas Sumberjambe berkomitmen untuk membentuk paguyuban ini dengan tujuan membantu menurunkan angka kesakitan TB, sehingga tidak menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Jember dan khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe. Diantara faktor risiko yang menjadi penyebab timbulnya penyakit TB adalah adanya kontak dengan penderita TB. Dilain pihak konsumsi makan juga mempunyai andil yang sangat besar terhadap peningkatan status gizi penderita dalam usaha untuk sembuh dari penyakit TB, selain itu adanya kejadian TB karena kondisi lingkungan fisik rumah yang kurang. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh kontak dengan penderita TB, konsumsi makan meliputi (tingkat konsumsi dan status gizi) dan faktor lingkungan fisik rumah terhadap kejadian TB. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan desain case control, populasi kasus adalah penderita TB yang masih menjalani pengobatan mulai bulan Mei s/d Nopember 2010. Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi sampel kasus dan sampel kontrol dengan perbandingan 1 : 2. Sampel kasus adalah orang yang menderita TB pada Paguyuban TB Sayang Paru di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember sebanyak 20 orang dan sampel kontrol adalah orang yang tidak menderita TB yang merupakan tetangga terdekat dari penderita TB pada Paguyuban TB Sayang Paru di wilayah kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember sebanyak 40 orang, sehingga total sampel sebanyak 60 orang. Variabel dependen penelitian ini adalah kejadian TB dan variabel independen penelitian ini adalah kontak dengan penderita TB, konsumsi makan dan faktor lingkungan fisik rumah. Analisis data menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel kontak dengan penderita TB memiliki nilai signifikansi p (0,001) < 0,05; 95% CI: >1, sehingga variabel kontak dengan penderita TB berpengaruh signifikan terhadap kejadian TB. Variabel tingkat konsumsi energi memiliki nilai signifikansi p (0,024) < 0,05; 95% CI: > 1 sehingga variabel tingkat konsumsi energi berpengaruh signifikan terhadap kejadian TB dan variabel tingkat konsumsi lemak memiliki nilai signifikansi p (0,022) < 0,05; 95% CI: < 1 sehingga variabel tingkat konsumsi lemak merupakan faktor protektif terhadap kejadian TB. Variabel status gizi memiliki nilai signifikansi p (0,013) < 0,05; 95% CI: >1 sehingga variabel status gizi berpengaruh signifikan terhadap kejadian TB. Variabel jenis lantai memiliki nilai signifikansi p (0,015) < 0,05; 95% CI: < 1, sehingga variabel jenis lantai merupakan faktor protektif terhadap kejadian TB. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi Puskesmas Sumberjambe diharapkan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta meningkatkan pemberian informasi tentang bahaya penyakit TB kepada masyarakat Sumberjambe yang tergolong berpendidikan dasar atau rendah melalui selebaran, leaflet, pamflet dan spanduk yang tersebar di tempat yang sering dikunjungi orang seperti balai desa, pasar serta tempat keramaian lainnya di daerah tersebut. Bagi paguyuban TB Sayang Paru diharapkan lebih optimal dalam mensosialisasikan penyakit TB kepada masyarakat, karena dalam penelitian ini terdapat pengaruh signifikan antara kontak dengan kejadian TB, sehingga masyarakat lebih hati-hati dalam kontak langsung dengan penderita TB positif. Misalnya dengan menghimbau masyarakat agar menutup mulut jika batuk dan bersin serta tidak meludah sembarangan. Bagi penderita serta masyarakat yang rawan terinfeksi supaya mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang dengan memakan makanan yang dihasilkan di daerah tersebut, misalnya beras, jagung, buah-buahan dan sayuran agar daya tahan tubuh tetap terjaga dari infeksi bakteri maupun virus penyebab penyakit. Bagi peneliti lain diharapkan melakukan penelitian tentang faktor risiko lainnya yang menyebabkan kejadian TB, sehingga harapanya dengan mengetahui faktor-faktor lain tersebut dapat membantu pihak yang terkait seperti dinas kesehatan dalam upaya untuk mencegah dan menanggulangi penyakit TB.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062110101016;
dc.subjectIncidence of TB, Contact with TB patients, Food consumption, House Physical Environment Factorsen_US
dc.titlePENGARUH KONTAK DENGAN PENDERITA TB, KONSUMSI MAKAN DAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN TBen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record