Show simple item record

dc.contributor.authorIka Lia Novenda
dc.date.accessioned2014-01-29T00:15:52Z
dc.date.available2014-01-29T00:15:52Z
dc.date.issued2014-01-29
dc.identifier.nimNIM060210193160
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26820
dc.description.abstractHasil survei tahun 2003 menunjukkan kebutuhan rimpang kunyit berdasarkan jumlahnya yang diserap oleh industri obat tradisional di Jawa Timur menduduki peringkat pertama dan di Jawa Tengah termasuk lima besar bersama-sama dengan bahan baku obat lainnya. Rimpang kunyit sangat bermanfaat sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat cacing, obat asma, penambah darah, demam typhoid, mengobati sakit perut, penyakit hati, karminatif, stimulan, gatal-gatal, gigitan serangga, diare, dan rematik. Sebagai obat luar digunakan sebagai lulur kecantikan dan kosmetik (Sinaga, 2002). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah ekstrak rimpang kunyit dengan pelarut n-heksana dan etanol mampu menurunkan demam typhoid dan untuk menguji berapakah dosis ekstrak rimpang kunyit yang harus diinduksikan ke dalam tubuh tikus agar efektif dalam menurunkan demam typhoid. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan menggunakan 8 kelompok yaitu kelompok perlakuan induksi ekstrak rimpang kunyit dengan pelarut n-heksan dosis 1000 mg/ kg BB; 500 mg/kg BB; 250 mg/kg BB, induksi ekstrak rimpang kunyit dengan pelarut etanol dosis 1000 mg/ kg BB; 500 mg/kg BB; 250 mg/kg BB, induksi kloramfenikol, dan induksi akuades. Hasil perolehan data dianalisis dengan analisis Anova, BNT, dan uji T dari program SPSS for window. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan suhu tubuh dan titer antibodi dalam darah tikus tiap masing-masing tahap. Pada perlakuan induksi ekstrak rimpang kunyit dengan pelarut n-heksana dosis 1000 mg/kg BB adalah 37,2 C, dosis 500 mg/kg BB adalah 37,5 o C, dosis 250 mg/kg BB adalah 37,7 vii o o C. Perlakuan induksi ekstrak rimpang kunyit dengan etanol dosis 1000 mg/kg BB adalah 36,87 C, dosis 500 mg/kg BB adalah 37,37 o C, dosis 250 mg/kg BB adalah 37,47 o C. Pada kelompok kloramfenikol, rata-rata suhu adalah 37,03 o C. Kelompok kontrol negatif negatif, ratarata suhu adalah 39,13 o C. Titer antibodi O, pada tahap aklimatisasi seluruh sampel menunjukkan negatif. Pada tahap infeksi S. typhi, terjadi kenaikan titer yaitu P3, P7, dan P8 memiliki nilai titer antibodi sebesar 1/20, sedangkan P1, P2, dan P6 memiliki nilai titer antibodi sebesar 1/40. P4 dan P5 memiliki nilai titer antibodi sebesar 1/80. Pada uji widal 3, titer antibodi mengalami penurunan manjadi negatif pada semua perlakuan, kecuali pada P8 meningkat menjadi 1/40. Antibodi aglutinin yang ada dalam serum penderita muncul karena adanya rangsangan antigen bakteri (baik antigen O, maupun antigen H). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak rimpang kunyit dengan pelarut n-heksana dan etanol mampu menurunkan demam typhoid berupa penurunan suhu dan penurunan titer antibodi dalam darah. Dosis efektif yang mampu menurunkan gejala demam typhoid baik pada ekstrak rimpang kunyit dengan pelarut n-heksana maupun etanol yaitu 250 mg/kg BB. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berharap diadakan penelitian lebih lanjut mengenai tanaman kunyit sebagai obat alternatif penyakit lainnya, serta dilakukan pelestarian dan budidaya tanaman kunyit.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210193160;
dc.subjectEkstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.), Pelarut n-Heksan, Etanolen_US
dc.titleENGARUH EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DENGAN PELARUT n-HEKSAN DAN ETANOL TERHADAP DEMAM TYPHOID PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record