dc.description.abstract | Tembakau sebagai salah satu komoditi yang memiliki peranan sangat
penting dalam perekonomian nasional. Usaha tani tembakau berperan dalam
penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan negara, pendapatan petani maupun
sektor jasa lainnya. Tembakau menyumbang pendapatan negara dalam jumlah
yang sangat besar dari sektor pajak dan cukai. Produksi tembakau nasional dari
tahun 2001-2010 mengalami penurunan rata-rata 16% per tahun. Penurunan
produksi tembakau nasional yang terjadi tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya adalah beragamnya varietas yang ditanam oleh petani pada
suatu daerah tanpa memperhatikan kesesuaian varietas tersebut dengan
lingkungan yang digunakan untuk budidaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian untuk mencari jarak tanam terbaik bagi pertumbuhan varietas unggul
lokal tembakau Voor-Oogst.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi kerapatan
populasi dan macam varietas, pengaruh perbedaan kerapatan populasi, serta
pengaruh varietas terhadap pertumbuhan dan produksi tembakau Kasturi di
Jember. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Karangsirih, Desa Suco, Kecamatan
Mumbulsari, Jember mulai bulan April sampai dengan September 2011.
Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi yang terdiri dari enam
kombinasi perlakuan dan tiga ulangan. Petak utama adalah faktor varietas yang
terdiri atas dua macam yaitu, V1 = Varietas Marakot ; V2 = Varietas Jepon Kulit,
sedangkan sebagai anak petak adalah populasi tanaman/jarak tanam yang terdiri
atas tiga taraf yaitu, P1 = 17.500 tanaman/Ha (100 x 57 cm) ; P2 = 20.000
tanaman/Ha (100 x 50 cm) ; P3 = 22.500 tanaman/Ha (100 x 43 cm). Data hasil
pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam dan bila terdapat beda nyata
dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan 5%. Untuk data yang tidak
6
memenuhi syarat pengujian menggunakan anova, analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji Standart Eror Mean (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) interaksi antara kerapatan
populasi dengan varietas berpengaruh terhadap tinggi tanaman tembakau; (2)
kerapatan populasi 22.500 tanaman/Ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan
produksi varietas Marakot, sedangkan kerapatan populasi 17.500 tanaman/Ha
dapat meningkatkan produksi masing-masing varietas; dan (3) pertumbuhan dan
hasil tembakau varietas Marakot lebih baik dibandingkan varietas Jepon Kulit. | en_US |